Disnaker Catat 187 Sengketa Tenaga Kerja Tahun Ini

Banten

Disnaker Catat 187 Sengketa Tenaga Kerja Tahun Ini

Administrator | Selasa, 16 Oktober 2018

Aksi Unjuk Rasa Buruh saat menuntut Kebutuhan Hidup Layak di Kabupaten Tangerang

BALARAJA - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Tangerang mencatat sebanyak 187 kasus tenaga kerja masuk Pengadilan Hubungan Industrial (PHI). Tak hanya itu 27 kasus unjukrasa menuntut hak-hak normatif juga masih ada yang ditangani dinas tersebut.

Kepala Bidang Hubungan Industrial pada Disnakertrans Kabupaten Tangerang Dedi mengungkapkan, data tersebut diambil sejak awal Januari hingga akhir September 2018. Hingga pertengahan Oktober tahun ini, jumlah tersebut masih terus bertambah, karena masih banyak buruh yang berselisih dengan pihak perusahaan.

"Tugas kami hanya menerima laporan, setelah itu kita melakukan mediasi. Jika ada titik temu antara pihak perusahaan dan buruh melalui perundingan Bipartit maka akan diputus. Jika tidak ada titik temu, kami akan memberikan rekomendasi," ujar Dedi kepada jurnaltangerang, Selasa (16/8/2018).

Menurut Dedi, jika dari rekomendasi Disnaker ini ada salah satu pihak yang keberatan, tentu dapat mengajukan perselisihan ke Pengadilah Hubungan Indistrial (PHI) di Provinsi Banten. Apapun putusan pengadilan tentu harus diterima oleh pihak yang kalah.

"Pada prinsipnya kami hanya memberkan rekomendasi, terlepas itu diterima atau tidak, kami hanya menjalankan undang-undang," tuturnya.

Saat ditanya perusahaan mana saja yang banyak terjadi sengketa tenaga kerja, menurut Dedi tidak bisa disebutkan satu persatu. Yang jelas dari laporan yang masuk hingga akhir September lalu sudah ada 187 kasus. Sementara yang saat ini masih berjalan belum bisa diprediksi berapa banyak kasus yang terjadi.

Selain menangani sengketa tenaga kerja yang masuk laporan, bidang ini juga menyelesakan sengketa tenaga kerja hingga terjadi unjuk rasa. Tahun ini saja sudah ada 27 aksi unjuk rasa terkait sengketa tenaga kerja. Sementara yang sudah selesai kasusnya sebanyak 26 aksi demo dan satu masih dalam proses.

"Satu masih proses, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa diselesakan," tandas pria yang sudah 30 tahun dinas di bidang ketenagakerjaan ini. (PUT)