Banten

Gandeng UGM Pemkab Buat Masterplan Lokalisasi Dadap

Administrator | Kamis, 14 Januari 2016

TIGARAKSA - Badan Perancanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang menggandeng Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dalam membuat masterplan penanganan kawasan lokalisasi Dadap, Kecematan Kosambi. 

Prof Budi Pratikno dari UGM Yogyakarta menjelaskan, kawasan Dadap memiliki luas kurang lebih 12 Ha. Kawasan ini cukup strategis yang terletak diperbatasan Kabupaten Tangerang dengan Pemprov DKI Jakarta. Dadap sendiri saat ini terlihat kumuh. 

Dadap saat ini terdapat rumah-rumah tidak layak huni, banjir atau rob, infrastruktur jalan tidak memadai, layanan sanitasi dan air minum tidak optimal. Selain itu juga terdapat pertumbuhan lokalisasi prostitusi liar. Lahan Kawaan Dadap terdiri dari 40 persen milik masyarakat dan sisanya milik PT Angkasa Pura II dan Kementerian PUPERA.

Pemkab Tangerang akan membangun lokalisasi dadap ini menjadi tempat ibadah. Yakni dengan konsep kawasan pendidikan keagamaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Selain itu Islamic Boarding school sebagai kawasan pendidikan Islam terpadu yang memuat kegiatan siswa dari SD s/d SMA akan dibangun di Dadap.

Rencana sistem parkir perahu dibagi dalam dua sistem yaitu perahu pariwisata dan perahu untuk nelayan dan parkir pariwisata diintegrasikan dengan dermaga kecil, sedangkan parkir nelayan diintegrasikan dengan kampung deret. 

“Kampung deret adalah kampung yang ditempatkan di atas air yang mana fungsi bangunan berupa rumah tinggal dan rumah produksi. Rumah deret ini diperuntukan untuk nelayan produktif,” kata Prof Budi Pratikno. 

Pembangunan kawasan ini dapat dilakukan dalam tahapan 10 tahun. Yang terdiri atas satu tahun perencanaan dan 9 tahun pembangunan. Kemudian pekerjaan dibagi menjadi dua jenis yaitu fisik bangunan dan lanskap. Biaya diperkirakan mencapai 250 miliar. “Konsep ini mirip pembangunan kawasan rumah nelayan di Tegal yang akan diresmikan oleh Presiden RI Jokowi,” kata profesor Budi. 

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengaku konsep pembangunan kawasan Lokalisasi Dadap sangat jauh dari ekspektasi Bupati, dikarenakan konsepnya sangat bagus. “Pemikiran saya hanya buat wisata kuliner itu hanya saung gajebo yang lantainya dicor sampai tidak kelihatan permukaan tanah,” kata Zaki. 

Terkait dengan pembangunan, Pemkab Tangerang sudah ada MoU dengan PT Angkasa Pura II (Bandara Soekarno Hatta), karena ada sebagian lahan milik PT Angkasa pura II di kawasan Dadap ditempati sejak tahun 1980 an. (day)