Banten
Gubernur: Banten Produktif, Banten Mampu Bersaing

SERANG, (JT) - Masyarakat Banten harus kreatif dalam memasarkan produk Usaha Kecil Menengah (UKM). Selain hasil produksi yang harus bagus, kemasan produk juga harus dibuat sebagus mungkin agar bisa menarik calon konsumen.
Demikian diungkapkan Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) saat membuka Kemitraan Usaha Kecil dengan Usaha Menengah dan Usaha Besar Angkatan III Provinsi Banten di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug Kota Serang.
"Yang penting, bapak ibu memproduksi kualitas nomor satu. Yang bagus kita promosikan," janji Gubernur.
Gubernur menginstruksikan kepada OPD terkait, untuk melakukan pembinaan bagi pelaku usaha kecil setelah melakukan kesepakatan dengan pelaku usaha menengah dan besar.
"Bapak dan ibu ini pahlawan atau pejuang bagi perekonomian Banten. Banten produktif, Banten mampu bersaing. Kita menjadi pasar rebutan produsen luar negeri. Kenapa kalah di rumah sendiri?" tantangnya.
Gubernur juga mendorong para pelaku usaha kecil dan OPD terkait untuk merumuskan langkah dan strategi untuk mengiring perkembangan destinasi wisata yang kini semakin ramai dikunjungi. Bahkan dalam satu tahun bisa mencapai jutaan pengunjung. Yakni Kawasan Kesultanan Banten dan Negeri di Atas Awan (NDA) Citorek Kabupaten Lebak.
"Setelah revitalisasi pengunjung Kawasan Kesultanan Banten dalam setahun mencapai 6 juta orang. Sebentar lagi setelah jalan jadi Negeri di Atas Awan Citorek juga ramai," ungkapnya.
"Sentra-sentra keramaian itu harus dimanfaatkan oleh UMKM," tegas Gubenur.
Ditegaskan, pihaknya sudah instruksikan OPD terkait untuk memberi merek atau branding Banten terhadap produk-produk Banten. Barang atau produk bagus dikemas dengan bagus. Sehingga produksi barang Banten tidak dibawa keluar untuk diberi merek di luar.
Gubernur pun mencontohkan perkembangan Kopi WH yang permintaan pasarnya terus meningkat. Kopi WH merupakan kopi asli produksi Banten kualitas bagus. Kini dengan kemasan bagus dan merek WH menjadi kombinasi pas untuk daya saing produk Banten.
"Kini dalam setahun permintaannya sudah mencapai 180 ton," ungkapnya.
Gubernur pun memaparkan BUMD Agrobisnis yang bakal didirikan oleh Pemprov Banten. Melalui BUMD Agrobisnis, Pemprov Banten berusaha memotong jalur distribusi sehingga memberikan lebih banyak kepada para petani. Sekaligus untuk mencegah para petani terjebak sistem ijon ataupun terjerat rentenir gara-gara kesulitan modal produksi.
Dalam beberapa kesempatan, Gubernur juga ungkapkan langkah Pemprov Banten yang menyewa lahan seluas 3000 hektar. Jengkol, kopi, dan cabe saat ini menjadi pilihan untuk ditanam. Jengkol dan cabe dipilih karena menjadi kontributor utama inflasi. Sedangkan kopi dipilih karena kopi Banten mampu bersaing dengan kopi dari daerah lain.
"Kita tanam nanti bahan baku yang dibutuhkan bapak dan ibu untuk men-suport usaha bapak dan ibu semua," ungakapnya. (PUT)

- Dinas Perkim Salurkan Air Bersih ke Warga Panongan dan Pakuhaji
- Ombusmand Banten Rekomendasikan tes Ulang Seleksi Balon Kades Tangerang
- Gegara Kotak Amal, Seorang Remaja Digelandang ke Mapolsek Serpong
- Wagub Ajak Anak Muda Banten Tekuni Industri Kreatif
- PLN Resmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik di AEON Mall Tangerang