Banten
Kali Dinormalisasi, 85 KK Siap Bongkar Bangli

PAMULANG – Bangunan liar (bangli) di wilayah rukun warga (RW) 18 Perumahan Reni Jaya, Pamulang akan dibongkar untuk normalisasi kali. Warga setempat menyatakan siap jika bangunannya dibongkar.
Sepanjang kali yang akan dinormalisasi sepanjang 700 meter mulai dari RW 21 hingga RW 18. Saat ini lebar kali lima meter dan akan dilebarkan tujuh meter.
Ketua RW 18 Reni Jaya, Arif Wintarto mengatakan, warga sepakat untuk pembongkaran bangunan yang memakan garis sempadan sungai. Sepanjang kali tersebut terdapat bangunan milik 85 kepala keluarga.
“Memang tidak semua setuju dibongkar. Untuk itu, Pemkot Tangsel sebaiknya melakukan sosialisasi supaya pembongkaran kondusif,” ungkapnya, Kamis (10/3/2016).
Menurutnya, warga meminta pemerintah daerah untuk mencarikan solusi agar wilayah RW 18 di jalan Pinus Raya tidak kebanjiran. “Kalau hujan deras dua jam air kali akan meluap hingga ke rumah warga. Ketinggian mencapai 40-50 centimeter,” terangnya.
Kata dia, posisi kawasan RW 18 merupakan hulu sungai untuk menuju Situ Ciledug. Dialiran kali tersebut terjadi penyempitan lantaran adanya bangunan milik warga. Warga menyambut baik rencana normalisasi kali. “Sudah puluhan tahun banjir menghantui kami,” tegasnya.
Sementara, warga Blok AH 9 nomor 5, RT 2/RW 18 Agus Suryono mengaku menambah bangunan di bibir kali selebar dua meter. Ia beralasan penambahan bangunan tembok setinggi dua meter untuk menjaga keamanan tempat tinggalnya. “Saya siap membongkar belakang rumah untuk normalisasi kali,” pungkasnya.
Seebelumnya, Walikota Airin Rachmi Diany memerintahkan pembongkaran bangli di sepanjang Kali Reni Jaya, Pamulang. Soalnya, bangli tersebut menjadi penyebab banjir.
“Saya minta, camat dan lurah dua pekan ini mendata, sekaligus sosialisasi penggusuran. Satu bulan harus selesai tidak ada bangli lagi,” ujarnya saat musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Pamulang di aula Universitas Pamulang, Senin (7/3/2016).
Ditambahkannya, Pemkot tidak akan memberikan toleransi terhadap bangunan yang berdiri di sepadan kali, terutama di Perumahan Reni Jaya RW 18, Kelurahan Pamulang Barat. Saat banjir, pemerintah didesak untuk mencari solusi. Sedangkan, warga banyak yang tidak mau diajak bekerjasama untuk diberikan solusi penanganan banjir. “Mereka (warga RW 18-red) harus membongkar sendiri. Kalau tidak mau, Satpol PP yang akan membongkarnya,” katanya. (elo)

- Jambret Sekarat Dihajar Warga
- Disporparekraf Adakan Pertukaran Pemuda
- Anak Gubernur Rano Tabrak Taxi dan Sepeda Motor
- Lalat Hantui Warga Pasir Kacapi
- Pemkot Siapkan 673 Pos PIN