Banten
Keluarga Korban Tersambar Petir Butuh Perhatian Pemerintah

SUKAMULYA - Pasca musibah yang menimpa tewasnya Muslih (8) akibat tersambar petir, warga Kampung Combrang RT 03/02 Desa Tobat, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, ini butuh perhatian pemerintah. Masri (50) orang tua korban terlihat masih shok, meski demikian dirinya tetap pasrah atas kondisi yang menimpanya.
Namun dibalik musibah yang menimpa anaknya ini, Masri berharap ada perhatian dari pemerintah. Masri tinggal di sebuah rumah berukuran 4x5 meter persegi, berdinding bambu berlantai tanah. Kondisi rumah Masri sangat memprihatikan. Masri bukan tidak mau membangun rumah yang layak huni seperti kebanyakan orang. Namun kondisi ekonominya sangat lemah. Untuk makan setiap harinya saja Masri sangat kesulitan, bahkan diketahui tanah yang dia tempati bukan miliknya melainkan milik tetangganya.
Masri mengatakan, dirinya sudah tiga tahun tinggal dan menghuni gubuk yang dia bangun. Meski kondisi rumah yang dia tempat kondisinya tidak layak huni, namun dirinya hanya bisa pasrah, Masri berharap ada uluran tangan dari Pemerintah Daerah untuk membangunkan rumahnya.
"Dalam kondisi serba kekurangan, saya terpaksa bertahan hidup di gubuk ini. Saya harus berbuat apa lagi, semoga ada perhatian dari pemerintah," ujarnya.
Sementara Bupati Tangerang Ahmad Zaki Iskandar akan Segera memberikan bantuan kepada keluarga korban, dengan ketentuan korban mendirikan bangunan di tanah hak milik. Jika menumpang, harus ada perjanjian dengan pemilik tanah dan pemilik tanah menunjukan bukti surat kepemilikan tanah.
"Pemkab Tangerang akan membantu membangun rumah korban dan secepatnya akan turun mengecek rumah gubuk milik korban. Untuk menghindari komflik yang akan terjadi dikemudian hari. Kami meminta bukti kepemilikan tanahnya juga," ujarnya. (day)

- PKB Tingkatkan Kompetensi Guru
- SKPD Harus Telurkan Inovasi
- Bak Sampah di Median Jalan Sebabkan Kemacetan
- Mahasiswa Desak Pemkab Selamatkan Aset Negara
- Bocah Tewas Disambar Petir