Banten
Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Sidak Layanan RSUD Pakuhaji

TIGARAKSA, (JT) - Rencana pembangunan rumah sakit umum daerah (RSUD) Tigaraksa dikritik pedas oleh ketua DPRD Kabupaten Tangerang. Seyogyanya pembangunan rumah sakit itu untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat bukan untuk bagi-bagi jabatan.
Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Kholid Ismail mengungkapkan, rencana pembangunan rumah sakit tentu harus didukung oleh semua pihak. Namuan, kajian juga harus dilakukan secara matang oleh pemerintah daerah, karena pembangunan rumah sakit akan memakan biaya yang cukup besar.
Menurut Kholid, saat rumah RSUD Pakuhaji dibangun, tentu pelayanan kesehatan masyarakat wilayah Pantura akan semakin dekat. Karena layanan kesehatan ini sudah tidak bisa ditampung oleh puskesmas-puskesmas di wilayah sekitar dan oleh RSUD Tangerang yang berada di Kota Tangerang.
"Faktanya tidak demikian, di RSUD Pakuhaji saat ini tersedia 30 dokter spesialis. Namun kerja mereka tidak maksimal karena belum didukung dengan fasilitas dan sarana prasarana yang memadai. Buat apa bangun RSUD lagi, sementara yang ada tidak dimaksimalkan," ujar Kholid Ismail, usai sidak ke RSUD Pakuhaji, Senin (1/8/2022).
Belum lagi menurut Kholid, kebutuhan pembangunan RSUD itu harus dikaji lebih matang dari sisi kebutuhan palayanan kesehatan masyarakat. Jangan sampai seperti RSUD Pakuhaji yang saat ini hanya rata-rata terdapat 100 kunjugan pasien dalam sehari. Sementara SDM yang tersedia tidak dimanfaatkan dengan baik lantaran minimnya fasilitas yang tersedia dan kebutuhan akan pelayanan masyarakat juga belum banyak.
"Kalau kunjungannya cuma 100 pasien per hari, ini saya pikir masih bisa tercover dengan memaksimalkan layanan puskesmas-puskesmas di wilayah sekitar. Jangan sampai buang-buang anggaran untuk bangun RSUD. Apalagi cuma untuk bagi-bagi jabatan saja," tegas politisi Partai Demorkasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini.
Kholid menambahkan, saat ini terdapat tiga RSUD milik Kabupaten Tangerang. Yakni RSUD Tangerang yang berada di Kota Tangerang untuk melayani masyarakat Kabupaten Tangerang dari wilayah tengah, sebagian wilayah Selatan, sebagian masyarakat pantura dan masyarakat Kota Tangerang itu sendiri. RSUD Balaraja untuk melayani masyarakat wilayah Barat dan sebagian wilayah Selatan. Sedangkan RSUD Pakuhaji dibangun untuk melayani masyarakat wilayah Utara.
"Mestinya dimaksimalkan dulu RSUD yang ada. Karena membangun RSUD memakan biaya puluhan bahkan ratusan miliar," tegasnya.
Dihubungi terpisah, Direktur RSUD Pakuhaji Dokter Corah Usman membenarkan jika siang tadi ketua DPRD Kabupaten Tangerang melakukan sidak. Ketua DPRD melihat langsung pelayanan yang dilakukan oleh RSUD Pakuhaji mulai rawat jalan hingga rawat inap.
"Betul, kami sudah sampaikan ke rekan-rekan media hasil kunjungan ketua DPRD tadi siang," ujar Corah.
Saat ditanya apakah benar di RSUD Pakuhaji ini hanya sekitar 100 pasien berkunjung setiap hari. Sementara SDM yang tersedia mencapai 100 orang lebih. Corah tak menampik soal kunjungan pasien tersebut rata-rata hanya 90 orang pada pelayanan poli dan 20 orang untuk IGD.
Sementara untuk sumber daya manusia yang tersedia saat ini mencapai 182 orang yang terdiri dari 18 doketer umum, 30 doketer specialis meliputi pesialis Bedah 2 orang, Bedah Saraf 1 orang, Dokter Saraf 1 orang, THT 1 orang, Bedah Mulut 1 orang, Paru 1 orang, Anak 2 orang, Penyakit Dalam 3 orang, Kandungan 3 orang, Jiwa 2 orang, PA 1 orang, Patologi Klinik 1 orang, Anestesi 4 orang (PNS semua), Radiologi 1 orang, Mata 1 orang, Kulit 1 orang, Jantung 1 orang, dan Bedah tulang 2 orang. Selain itu di RSUD Pakuhaji juga terdapat 134 orang bidan dan perawat yang bertugas.
Saat ditanya apakah ada dokter yang menggangur alias tidak ada kerjaan setiap hari. Dokter Corah membantahnya.
"Tidak dibagi seperti itu Pak. Misalnya setiap pagi dokter umum harus ada yang standby di IGD, Rawat Inap gedung 1 Rawat Inap gedung 2, di Vaksinasi, poli HIV, Poli medical check up dan casemix. jadi gak mungkin dalam satu waktu dokter umum lari-lari dari satu gedung ke gedung lain," tutur Corah.
"Kan jaga per shift. Dokter melihat jenis ketersediaan sesuai Permenkes 3 2021," imbuhnya. (PUT)

- Jatuh di IGD Pasien RSUD Tangerang Tewas
- Warga Jambe Sambut Baik Pembangunan Makam Komersil
- Listrik Sering Mati Warga Dirugikan
- LPKSM Sogok Warga Minta Izin Alfamart
- Tunggakan Raskin Capai Rp 6 Miliar