Nasional

LIPI Kembangkan DME Pengganti LPG

Administrator | Rabu, 04 September 2019

LIPI kembankan teknologi baru pengganti LPG

SETU - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian Teknologi Pengujian mengembangkan metode pengujian untuk produk medis elektronik. Metode uji elektronik pun menjadi penting untuk memastikan keamanan dan keandalan suatu produk elektronik.

Kepala Pusat Penelitian Teknologi Pengujian LIPI, Agus Fanar Syukri menjelaskan, semua produk medis elektronik yang berhubungan dengan daya listrik dan elektromagnetik harus melewati serangkaian tes dan standar yang telah ditentukan. 

“Dalam pengembangan teknologi pengujian produk elektronik, Pusat Penelitian Teknologi Pengujian LIPI terbagi dalam beberapa kelompok penelitian elektro medis, electromagnetic compatibility, energi dan lingkungan, serta kajian infrastruktur pengujian alat kesehatan elektronik,” katanya, Rabu (4/9/2019).

Salah satunya di kelompok penelitian energi dan lingkungan berfokus pada efisiensi energi dan keselamatan peralatan rumah tangga. Kelompok penelitian ini mengembangkan pemanfaatan DME (dimethyl eter) untuk bisa menggantikan LPG pada kompor gas.

“Di beberapa negara sudah menggunakan DME, apalagi di Indonesia sumber untuk menghasilkan DME tinggi, sehingga ini cukup potensial,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Lab Kelistrikan dan Energi LIPI, Nanang Kusnandar menambahkan, Indonesia kaya akan batu bara dan itu bisa dijadikan sebagai bahan baku DME.

"Secara sumber bahan bakunya sangat melimpah, jadi kan di DME bisa didapatkan dari batu bara, dari biomasa secara bahan baku di Indonesia sangat melimpah," ucap Nanang.

Lanjutnya, saat ini penggunaan DME belum begitu luas, hanya ada satu industri yang menggunakannya yakni di Serang, Banten itu pun masih dalam kapasitas terbatas.

Akan tetapi, di tahun 2021 pemerintah melalui Pertamina akan membuat pabrik berskala besar agar bisa diproduksi masal.

"Makanya Pertamnina bersama dengan PT Bukit Asam itu akan membuat pabrik skala besar, tujuannya di 2021 si DME ini bisa diproduksi masal sebagai substitusi LPG untuk kegunaan di rumah tangga," ungkapnya.

Nantinya, dengan munculnya DME sebagai pengganti LPG ini bisa menekan angka impor LPG yang menyentuh 70 persen.

"Karena mengingat kebutuhan LPG kita semakin meningkat, kemampuan domestik terbatas. Yang saya baca sekarang hampir 70 persen LPG itu impor. Artinya ketergantungan impor cukup besar, makanya dengan DME bisa menekan angka impor," tegasnya. (ELO)