Banten

Mahasiswa Desak Pemkab Selamatkan Aset Negara

Administrator | Selasa, 26 April 2016

TIGARAKSA – Puluhan massa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Tangerang, geruduk kantor Bupati Tangerang, Senin (25/4/2016). Para mahasiswa mendesak bupati untuk menyelamatkan aset negara, yakni lahan seluas 14 hektar lebih di RT 07/01 Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, yang terancam diambil pihak swasta.

Puluhan mahasiswa ini melakukan long much sambil membentangkan spanduk menuju kantor Bupati Tangerang di Jalan Soma Winata No 1 Puspemkab Tangerang. Sesampainya di depan kantor Bupati, mahasiswa langsung menggelar orasi yang intinya meminta Bupati agar memberikan dukungan kepada masyarakat untuk menyelamatkan lahan milik negara.

Koordinator Aksi Sumani mengungkapkan, pihaknya mendorong Bupati Tangerang untuk netral dalam menyikapi persoalan sengketa lahan yang terjadi di Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua. Dimana lahan milik negara yang selama ini ditempati warga dengan hak garap, kini dikuasai perusahaan swasta dan akan dibangun menjadi pusat perbelanjaan (mall).

Menurut Sunni, masyarakat yang membangun tempat tinggal di lahan tersebut telah memiliki hak garap sejak tahun 1963. Saat ini di lahan tersebut terdapat sekitar 500 kepala keluarga (KK) dengan jumlah penduduk mencapai 1.500 warga dan sebagian besar merupakan penduduk berpenghasilan rendah.

“Kami bingun melihat kejadian terakhir, sebagian besar masyarakat diusir oleh perusahaan swasta, dengana alasan lahan itu akan dibangun mall. Bahkan pihak perusahaan menyatakan telah membeli lahan itu dari Dirjen Perkebunan dengan menunjukkan sertifikat,” ujar Sunni.

Menurutnya, jika benar itu yang terjadi, HMI mendorong Bupati Tangerang dan pemerintah pusat untuk mengembalikan lahan negara. “Kami mempertanyakan proses jual beli yang dilakukan pihak swasta terhadap lahan negara. Kami berharap pemerintah melakukan tindakan soal pengelolaan lahan negara sesuai Undang-Undang yang berlaku,” ujarnya.

Setelah melakukan orasi beberapa jam, para mahasiswa yang menggelar aksi damai ini, akhirnya membubarkan diri dengan dengan tertib. Meski sempat diguyur hujan, para mahasiswa tetap semangat dalam menjalankan aksinya. (day)