Pembangunan Saluran Air di Sindang Palay diduga tidak Sesuai Spesifikasi

Banten

Pembangunan Saluran Air di Sindang Palay diduga tidak Sesuai Spesifikasi

Administrator | Selasa, 10 Maret 2020

PAGEDANGAN, (JT) - Proyek pembangunan saluran air di Kampung Sindang Palay, Desa Situgadung, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang diduga tidak sesuai spesifikasi. Proyek u-ditch sepanjang 106.0 meter ini dikerjakan oleh CV. Bunda Sayang dengan nilai Rp149.700.000.

Pantauan wartawan di lapangan, pemasangan u-ditch terlihat tidak rata dengan bahu jalan, bahka u-ditch dipasang lebih tinggi dari jalan yang ada. Sehingga menyulitkan air dari jalan masuk dan terbuang ke saluran saat hujan.

Ironisnya lagi pemasangan u-ditch diduga tidak memakai urugan pasir sebagai alas. Namun, dasar untuk pemasangan saluran u-ditch diuruk menggunakan tanah bekas galian di saluran tersebut.

Hal ini terjadi ada dugaan pembiaran dari pengawas lapangan dari Kecamatan Pagedangan, sehingga pekerjaan dilakukan asal jadi dan tidak sesuai spesipikasi.

Jaro Azis yang merupakan tokoh masyarakat Sindang Palay mengungkapkan, yang namanya pasang saluran air seperti u-ditch harus memperhatikan arah air mengalir. Kalau jalan lebih rendah dari saluran air, terus air dari jalan mau dialirkan kemana.

"Coba perhatikan kalau pebangunan saluran air seperti ini terus air dari jalan mau dibuang kemana," ungkap Azis dengan nada bertanya.

Azis menduga hal ini bisa terjadi karena lemahnya pengawasan dari pihak terkait, sehingga pemborong kerjanya asal jadi. Ia berharap pelaksana proyek ada teguran agar pekerjaanya diperbaiki lagi. Sehingga proyek yang dibiayai dari APBD ini tidak mubajir.

Salah satu mandor proyek yang enggan menyebutkan namanya mengungkapkan, jika pekerjaan saluran air ini sudah dilakukan sesuai dengan gambar dan spesifikasi yang ada. Sehingga tidak ada lagi yang harus dipermasalahkan.

"Semuanya sudah fikerjakan sesuai spesifikasi yang ada. Bahkan pekerjaan ini disaksikan oleh warga," ujarnya.

Ia juga membantah lapisan bawah U-ditch tidak memakai pasir. Menurutnya setelah pasir di uruk kembali dengan tanah kurang lebih 20 cm. (YSF/RONG)