Banten
Pernikahan Usia Dini Penyebab Kematian Ibu dan Bayi

TIGARAKSA - Ribuan pasangan muda di Kabupaten Tangerang menjalani pernikahan usia dini. Padahal secara kesehatan, pernikahan usia dini dapat menyebabkan kematian ibu atau bayi saat melahirkan.
Kabid Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Tangerang Umami Ulfa mengatakan, dari hasil survey di lapangan, sejak tahun 2012 hingga sekarang ini terdapat ribuan pasangan yang menjalani pernikahan usia dini. Hanya saja, Umami enggan menyebutkan secara pasti berapa jumlah pasangan yang menjalani pernikahan usia dini tersebut.
Menurut Umami, secara ilmu kesehatan, pasangan yang matang untuk menjalani pernikahan adalah usia 20 bagi wanita dan 25 bagi laki-laki. Sebab jika pasangan menikah di bawah usia itu, maka akan banyak masalah yang dihadapi baik masalah ekonomi, sosial, fisik sampai psikis.
"Tidak jarang pasangan yang melakukan pernikahan usia dini mudah terjadi cekcok yang berujung pada perceraian," ujar Umami kepada jurnaltangerang.co.
Tidak hanya itu, wanita akan sangat dirugikan saat menjalani pernikahan usia dini. Sebab secara fisik usia wanita di bawah 20 tahun masih sangat rentan. Apalagi saat hamil dan menghadapi usia persalinan.
"Rahim wanita di bawah 20 tahun masih rentan terjadinya gagal janin. Tak heran jika banyak kasus kematian ibu dan bayi akibat pernikahan usia dini ini," terangnya.
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya pernikahan usia dini ini menurut Umami, pihaknya terus melakukan penyuluhan-penyuluhan terhadap remaja baik di sekolah maupun di kampus-kampus melalui kelompok tertentu. Selain itu, pihaknya juga membentuk kader atau pendidik sesama remaja agar saling memingatkan agar tidak melakukan hal-hal yang mendekatkan diri kepada pernikahan usia dini.
"Kita memberi penyuluhan agar anak-anak remaja menjauhkan diri dari hubungan sek bebas atau hubungan di luar nikah. Ini akan efektif untuk meminimalisir terjadinya pernikahan usia dini," tutupnya. (PUT)

- Tanggulangi Bencana, RAPI dan Tagana Intens Bangun Komunikasi
- Pemdes Siapkah Hadiah Puluhan Juta Untuk Lomba Desa
- Kantor Baru Kelurahan Medang Diresmikan
- Puskesmas Pondok Bahar Terima Konsultasi Kejiwaan
- Anak Kronjo : Kami Bukan Penderita Gizi Buruk