Banten
Produksi Ikan Laut di Kabupaten Tangerang 20 Ribu Ton Pertahun

TIGARAKSA - Hasil tangkapan ikan laut di Kabupaten Tangerang mencapai 20 ribu ton lebih pertahun. Kondisi sempat menurun saat terjadi larangan penggunaan jaring cantrang oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Kabid Pengelolan dan Pemberdayaan Nelayan pada Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tangerang Aref Faisal menuturkan, penggunaan jaring cantrang kapal-kapal besar yang beroperasi di seluruh laut Indonesia termasuk di Kabupaten Tangerang sempat menjadi perdebatan. Bahkan persatuan nelayan seluruh Indonesia sempat berunjukrasa ke istana negara.
Di Kabupaten Tangerang sendiri yang memiliki laut sepanjang 51 kilometer mulai Kecamatan Kosambi-Krojo menjadi surga bagi para nelayan lokal, regional maupun nasional. Bahkan produksi ikan laut yang masuk ke tempat Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kronjo dan Cituis mencapai 20.000-21.000 ton pertahun.
Dengan jumlah yang cukup besar ikan tangkap yang masuk Kabupaten Tangerang, tentu menumbuhkan ekonomi masyarakat sekitar dengan membentuk usaha ikan olahan dan ikan surimi. Misalnya di Kecamatan Kronjo, terdapat puluhan pengrajin yang mengolah ikan surimi menjadi otak-otak, nuget, empek-empek dan olahan ikan lainnya.
"Larangan penggunaan jaring cantarang sempat berpengaruh terjadap hasil tangkapan ikan yang masuk ke Kabupaten Tangerang. Sekarang sudah mulai normal kembali karena ada kebijakan pemerintah pusat yang membolehkan kapal-kapal besar beroperasi kembali dengan mengganti jaring cantrang menggunakan jaring yang ramah lungkungan," terangnya.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Hery Wibowo menghimbau kepada para nelayan agar mematuhi aturan yang ada. Misalnya para nelayan pengguna kapal-kapal besar yang melebihi 10 grosston harus mematuhi perizinan yang kewenangannya ada di tingkat provinsi.
Menurut Hery, meskipun para nelayan kapal besar ini tidak menggunakan jaring cantrang, tentu masih bisa memanfaatkan alat tangkap seperti pancing, bubu lipat, sampai jaring bilnet dan jaring milenium untuk mendapatkan hasil tangkapan yang banyak.
"Sesuai dengan kebijakan pusat, kami di daerah akan mendata kembali nelayan dan jumlah kapal-kapal besar yang beroperasi di pesisir Utara Tangerang," tandasnya. (PUT)

- Rekrutmen PPK dan PPS Harus Transparan
- Pernikahan Usia Dini Penyebab Kematian Ibu dan Bayi
- Tanggulangi Bencana, RAPI dan Tagana Intens Bangun Komunikasi
- Pemdes Siapkah Hadiah Puluhan Juta Untuk Lomba Desa
- Kantor Baru Kelurahan Medang Diresmikan