Politik
Ratusan Petugas Meninggal, ini Pemilu Atau Bencana Alam?

TANGERANG - Banyaknya petugas Pemilihan Umum (Pemilu) serantak yang gugur pada pesta demokrasi kali ini, membuat para masyarakat, pengamat hingga akademisi mengeluarkan pendapatnya. Seperti yang diungkapkan oleh Akademisi Politik Mirza Shahreza saat dikonfirmasi melalui telpon selulernya.
Menurut Mirza, angka yang mencapai 215 orang petugas yang wafat saat penyelenggaraan Pemilu seperti bencana alam yang sedang menimpa Negeri ini.
"Komisi Pemilihan Umum (KPU) sendiri menyebutnya musibah, jika Pemilu serentak ini diberlakukan lagi hingga seterusnya, seharusnya KPU mengkaji ulang lagi sistem kerjanya agar tidak ada korban yang berjatuhan lagi," ungkap Mirza.
Dosen Ilmu Komunikasi Politik di Universitas Muhammadiah Tangerang (UMT) ini juga meminta agar adanya petugas tambahan jika esok Pemilu serentak ditambah dengan pemilihan Gubernur dan Walikota/Bupati.
"Kalau memang Pemilu serentak besok ditambah dengan pemilihan Gubernur dan Walikota/Bupati, agar KPU berlakukan sift untuk para petugas," terang Mirza.
Walau memang tujuan awalnya Pemilu serentak ini untuk mengefesiensikan anggaran dan hal yang lainnya, tapi segi keselamatan atau kesehatan petugas juga harus menjadi perhatian khusus bagi KPU.
"Pada awalnya memang untuk mengefesienkan, namun mungkin hal kesehatan kurang diperhatikan oleh para penyelenggara, pada akhirnya berjatuhan korban seperti saat ini," papar Mirza. (YAN)

- Atasi Abrasi 200 Ribu Mangrove Ditanam di Pesisir Utara Tangerang
- KNPI Bakal Buka Bazar Ramadhan di Gerai Tangerang Gemilang
- Siswa SMK 5 Kabupaten Tangerang Harus Miliki Kompetensi
- Stres Usai Jadi Pengawas TPS, Yosep Dikirim ke RSJ Grogol
- KPU Kabupaten Tangerang Batal Gelar Pleno Rekapitulasi Hari Ini