Banten
Ratusan Warga Serpong Desak TPA Cipeucang Ditutup

SERPONG - Buruknya pengelolaan sampah TPA Cipeucang, Serpong,
membuat warga setempat protes. Ratusan warga ini berunjukrasa
menuntut ditutupnya TPA seluas 6,8 hektare tersebut.
Pantauan dilapangan masyarakat yang terdampak sekira pukul
10.00 berkumpul di halaman ruko eks SPBU Serpong. Dengan
membawa spanduk bertuliskan hujatan terhadap Pemkot Tangsel
yang ditandatangani warga dibentang sepanjang lima meter.
Selain itu, sepanjang jalan menuju TPA Cipeucang berorasi.
Ratusan massa ini dikawal ketat aparat kepolisian dari Polsek
Serpong, satu kompi Satpol PP dan unsur TNI.
Sesampainya, di TPA Cipeucang mereka juga menyampaikan orasi
menuntut penutupan TPA yang berbatasan Kecamatan Serpon dan
Setu itu. "Selama dua tahun kita mencium bau busuk sampah.
"Warga minta pemkot untuk menutup TPA," kata Koordinator aksi
Abdul Manaf dalam orasinya, Rabu (2/11/2016).
Ditambahkan Ketua Forum Masyarakat Serpong Peduli (Formasi)
Ahmad Najib menegaskan, selain berunjuk rasa warga juga mengajukan petisi ke DKPP.
Petisi tersebut berisikan keberatan atas berdirinya TPA, menutup atau memindahkan TPA ke lokasi lain, menuntut pemkot
untuk mengevaluasi dinas dan lembaga terkait yang tidak becus
mengelola sampah, menuntut pemkot untuk kaji ulang lokasi TPA
Cipeucang, mengaudit lingkungan dampak TPA Cipeucang serta
selama tiga bulan tidak ada perubahan dalam pengelolaan warga
mengancam akan menutup paksa TPA Cipeucang.
Puas berorasi, perwakilan massa kemudian dipertemukan dengan
Kepala DKPP Kota Tangsel Taher Rahmadi, anggota Komisi IV
Arnovi Rahman dan Rizki Jonis serta Kapolsek Serpong Kompol
Didik Putra Kuncoro.
"Kita lihat tiga bulan lagi, apakah DKPP bisa memenuhi tuntutan
warga atau tidak," kata Arnovi Rahman.
Politisi Gerindra itu menambahkan, tidak mudah untuk memindahkan TPA. Sebab, lahan di kota dengan tujuh kecamatan
ini sudah sempit. "Salahsatunya bekerjasama dengan daerah lain," ujarnya.
Sementara Kepala DKPP Kota Tangsel Taher Rahmadi menjanjikan
kepada warga dalam waktu tiga bulan keluhan warga akan
diselesaikan. Setiap harinya, sampah yang dihasilkan mencapai
300 ton. "Kalau memang tidak bisa, kita mencari solusi lain,"
terangnya.

- Gudang Sepatu Ludes Dilalap Sijago Merah
- Lomba Tingkat Regu Pramuka Penggalang Siap Dilaksanakan
- Kapolresta Tangerang Larang Tampil Dangdut Berbau Porno
- November, Pembebasan Lahan Jalur Kereta Ke Bandara Selesai
- Kades Paja Diduga Lakukan Pungli