Banten

Ratusan Warga Serpong Desak TPA Cipeucang Ditutup

Administrator | Rabu, 02 November 2016

SERPONG - Buruknya pengelolaan sampah TPA Cipeucang, Serpong, 
membuat warga setempat protes. Ratusan warga ini berunjukrasa 
menuntut ditutupnya TPA seluas 6,8 hektare tersebut.

Pantauan dilapangan masyarakat yang terdampak sekira pukul 
10.00 berkumpul di halaman ruko eks SPBU Serpong. Dengan 
membawa spanduk bertuliskan hujatan terhadap Pemkot Tangsel 
yang ditandatangani warga dibentang sepanjang lima meter. 

Selain itu, sepanjang jalan menuju TPA Cipeucang berorasi. 
Ratusan massa ini dikawal ketat aparat kepolisian dari Polsek 
Serpong, satu kompi Satpol PP dan unsur TNI.

Sesampainya, di TPA Cipeucang mereka juga menyampaikan orasi 
menuntut penutupan TPA yang berbatasan Kecamatan Serpon dan 
Setu itu. "Selama dua tahun kita mencium bau busuk sampah. 
"Warga minta pemkot untuk menutup TPA," kata Koordinator aksi 
Abdul Manaf dalam orasinya, Rabu (2/11/2016).

Ditambahkan Ketua Forum Masyarakat Serpong Peduli (Formasi) 
Ahmad Najib menegaskan, selain berunjuk rasa warga juga mengajukan petisi ke DKPP. 

Petisi tersebut berisikan keberatan atas berdirinya TPA, menutup atau memindahkan TPA ke lokasi lain, menuntut pemkot 
untuk mengevaluasi dinas dan lembaga terkait yang tidak becus 
mengelola sampah, menuntut pemkot untuk kaji ulang lokasi TPA 
Cipeucang, mengaudit lingkungan dampak TPA Cipeucang serta 
selama tiga bulan tidak ada perubahan dalam pengelolaan warga 
mengancam akan menutup paksa TPA Cipeucang.  

Puas berorasi, perwakilan massa kemudian dipertemukan dengan 
Kepala DKPP Kota Tangsel Taher Rahmadi, anggota Komisi IV 
Arnovi Rahman dan Rizki Jonis serta Kapolsek Serpong Kompol 
Didik Putra Kuncoro. 

"Kita lihat tiga bulan lagi, apakah DKPP bisa memenuhi tuntutan 
warga atau tidak," kata Arnovi Rahman.

Politisi Gerindra itu menambahkan, tidak mudah untuk memindahkan TPA. Sebab, lahan di kota dengan tujuh kecamatan 
ini sudah sempit. "Salahsatunya bekerjasama dengan daerah lain," ujarnya.

Sementara Kepala DKPP Kota Tangsel Taher Rahmadi menjanjikan 
kepada warga dalam waktu tiga bulan keluhan warga akan 
diselesaikan. Setiap harinya, sampah yang dihasilkan mencapai 
300 ton. "Kalau memang tidak bisa, kita mencari solusi lain," 
terangnya.