Banten
Realisasi Belanja Bansos Turun

TIGARAKSA - Realisasi dana bantuan sosial (Bansos) pada APBD tahun 2015 turun drastris. Dari total anggaran yang direncanakan sebesar Rp 26,5 miliar, hanya terserap sebesar 47,45 persen atau senilai Rp 12.574.200.000.
Turunya belanja Bantuan Sosial ini, diakibatkan karena banyak penerima Bansos tidak melengkapi persyaratan saat dilakukan verifikasi administrasi. Dari ratusan proposal penerima Bansos, rata-rata tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh BPKAD.
Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Tangerang Tini Wartini mengatakan, BPKAD hanya mencairkan dana Bansos jika Dinas Sosial sebagai pengguna anggaran telah melengkapi berkas verifikasi dari penerima bantuan.
“Kalau BKPAD hanya memproses dan mencairkan dana saja. Karena verifikasi dana Bansos ada pada Dinas Sosial sebagai pengguna anggaran,” tuturnya.
Menurut Tini Wartini, untuk mengamankan keuangan daerah, BPKAD akan terus memperketat pengawasan penggunaan keuangan di lapangan. Seperti pada bantuan hibah di kelurahan Sukamulya, Kecamatan Cikupa, beberapa waktu lalu.
“Kami menemukan adanya ketidak sesuaian peruntukan usulan dana hibah. Kami langsung meminta Dinas Sosial agar mengembalikan bantuan yang sudah dicairkan itu kepada kas daerah,” tegasnya.
Tini mengakui jika penyerapan Bantuan Sosial tahun anggaran 2015 ini menurun drastis. Selain ketatnya verifikasi penerima Bansos sebelum pencairan dana, BPKAD juga menemukan banyak bantuan yang tidak sesuai peruntukan.
“Dibandingkan tahun lalu, memang 2015 ini sangat menurun drastis. Pada tahun anggaran 2014 serapan Bansos mencapai 77,42 persen atau sebesar Rp 75 Miliar dari total anggaran sebesar Rp 98 Miliar. Sementara pada tahun 2015 hanya terserap sebesar 47,45 persen dari total anggaran Rp 26,5 Miliar,” tukasnya. (day)

- Dua Pekan Lagi APBD Disahkan
- Kepsek Jual Buku Kadindik Geram
- Bappeda Gulirkan Lima Program Unggulan
- Camat Tigaraksa Bersihkan Sisa Bangli
- Tangsel Zona Merah Narkoba