Banten

SDN Ciangir 1 Terncam Longsor

Administrator | Rabu, 03 Februari 2016

LEGOK - Gedung SDN Ciangir 1 di kampung Ciangir, RT 02/02, Desa Ciangir, Kecamatan Legok, terancam longsor. Meski sudah mencelakakan anak-anak dilingkungan sekolah, belum ada tindakan dari pemerintah.

Salah satu warga setempat Ibrohim menuturkan, lahan seluas hampir satu hektar lebih milik PT Liberty tersebut dikeruk dengan kedalaman hampir 6 meter lebih. Sayangnya pengerukan lahan tersebut tidak memperhatikan dampak lingkungan sekitar.

Selain sejumlah rumah warga, juga gedung SDN Ciangir terancam longsor akibat pengerukan itu. Pihak perusahaan hanya menyisakan jarak 2 meter untuk sekolah. Sementara lahan milik warga dikeruk sampai batas terakhir tanpa sisa.

"Saya sudah komplain ke pihak desa untuk disampaikan ke pihak perusahaan. Katanya tebing ini mau diturap, tapi sampai saat ini tidak ada realisasinya," ujar Ibrohim kepada wartawan, Rabu (3/2/2016).

Salah satu guru SDN Ciangir 1 Sofyanto menuturkan, selain sekolah ini terancam longsor, akibat pengerukan lahan setinggi hampir 6 meter itu, juga sering mencelakakan para siswa. Beberapa hari lalu, tiga siswa SDN Ciangir 1 terjatuh ke dalam tebing sedalam 6 meter bekas tersebut. Imbasnya siswa tidak masuk sekolah karena mengeluhkan sakit.

"Saya berharap ada penyelesaian dari pihak perusahaan untuk membuat turap dan pagar. Jika tidak pemerintah harus bertindak tegas terhadap perusahaan yang mengganggu ketertiban lingkungan," ujarnya.

Sementara Kades Ciangir H. Suherdi mengatakan, pihaknya sudah melayangkan protes terhadap bos perusahaan PT Liberty. Selain sekolah dan rumah warga yang terancam longsor, Kades juga telah menyampaikan keluhan warga terkait jalan rusak imbas dari pekerjaan di lahan milik PT Liberty tersebut.

"Saya sudah melayangkan protes ke PT Liberty, sebab pekerjaan cut and fill di lahan ini telah merusak jalan utama kampung ini," ujarnya, saat ditemui dilokasi pengurukan jalan.

Menurut H Suherdi, pihaknya terpaksa harus membeli batu untuk menguruk jalan yang berlumpur akibat tumpahan tanah dari lokasi pembangunan milik PT Liberty tersebut. Hingga saat ini pihak perusahaan belum berkoordinasi dengan lingkungan sekitar dalam pelaksanaan pembangunannya.

"Saya berharap kepada pihak perusahaan untuk memperhatikan lingkungan sekitar. Jangan sampai mengganggu ketertiban umum," tandasnya. (han)