Banten
Sempat Ditolak, Masjid Berusia 100 Tahun Dibongkar

TANGERANG - Masjid Jami Al Falah di RT 03 / RW 01 Kelurahan Batusari, Kacamatan Batuceper, Tangerang menjadi korban gusuran jalur kereta menuju Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. Tempat ibadah ini akan dibongkar dan kembali dibangun lebih megah oleh PT KAI.
"Usia Masjid ini lebih dari 100 tahun. Dibangun kembali menjadi lebih cantik dan proses pembangunannya mulai pada hari ini," ujar Sekretaris Relokasi Masjid Jami Al Falah, Syamsudin Naning , Sabtu (29/10/2016).
Menurutnya, Masjid tersebut merupakan kebanggaan masyarakat sekitar. Bahkan dibutuhkan dana Rp7,5 miliar untuk membangun kembali Masjid Jami Al Falah itu.
"Ini Masjid kepunyaan warga, jamaahnya banyak setiap harinya. Kalau shalat subuh saja ada sekitar 100 orang jamaah," ucapnya.
Kepala BPN Kota Tangerang Badrusalim mengungkapkan sebelumnya pihaknya sangat kesulitan untuk melakukan pembebasan lahan yang di atasnya berdiri sarana beribadah. Jajarannya sempat mengalami kendala karena ada penolakan dari masyarakat yang tidak mau sarana ibadah tersebut dibebaskan. Namun setelah dilakukan sosialisasi dan pemahaman, akhirnya masyarakat pun menerimanya.
“Saya berterima kasih kepada masyarakat karena di sini sebelumnya cukup alot, bahkan ada yang tendensius tidak berkenan jika masjid ini direlokasi. Tapi ternyata dari upaya pemerintah setempat yang selalu memediasikan akhirnya masyarakat mengerti dan menerima. Bahkan tempat ini yang merupakan sarana ibadah yang pertama kali kami bebaskan,” kata Badrusalim.
Masjid Jami Al Falah yang lama akan dibongkar setelah bangunan masjid yang baru sudah rampung dikerjakan. Bukan hanya itu, BPN juga akan memberikan fasilitas kebutuhan masjid yang akan berdiri terdiri dari dua lantai ini.
"Kami juga nanti akan memberikan legalitas atas bangunan masjid ini berupa sertifikat surat tanah, agar kedepannya tidak ada peristiwa yang tidak diharapkan,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua Tim relokasi DKM Masjid Jami Al Falah, Nurjaini menambahkan, pihaknya ikhlas memberikan tempat ibadah tersebut digunakan untuk kepentingan Nasional. Kendati demikian, masyarakat meminta agar masjid yang akan didirikan dari sebelumnya masjid Jami Al Falah hanya seluas 330 untuk dapat berdiri lebih luas dan indah demi kenyamanan umat dalam beribadah.
“Alhamdulillah mereka merespon baik dan memberikan kami relokasi dengan lahan 614 meter persegi dengan bangunan dua lantai. Kami juga berharap sekali mereka dapat mewujudkan mimpi kami bersama untuk membuat menara masjid,” tutur Nurjaini.
Camat Batuceper Mulyanto mengaku bersyukur dapat mendampingi masyarakatnya dalam meminta apa yang menjadi hak mereka. Sebelumnya Mulyanto mengaku sudah meminta kepada tim pembebasan lahan agar dapat mengganti lebih dari sebelumnya.
“Ya syukur Alhamdulillah, pihak pembebasan mau memenuhi dan mereka bahkan memberikan semua fasilitas untuk masjid tersebut. Saya juga meminta mereka untuk bangunan lama masjid Jami Al Falah bisa dirobohkan jika bangunan baru sudah berdiri dengan sertifikatnya,” paparnya. (ARM)

- Pemkab Bantu Renovasi Masjid di Jayanti
- Serunya Bermain Salju di PRI
- Bupati Salat Jumat Bersama Warga Kemiri
- Tumbuhkan Ekonomi Kreatif, Ibu-Ibu Dilatih Pembuatan Paper Bag
- Proyek Stadion Mini Dipertanyakan