HUKRIM
Taman di Kota Tangerang Marak Dijadikan Tempat Mesum

TANGERANG - Pemkot Tangerang sedang gencar-gencarnya melakukan penataan sejumlah taman untuk mempercantik dan memperindah Kota Tangerang, hanya saja ditempat ini sejumlah pasangan muda dan mudi kerap melakukan tindakan asusila dengan melakukan praktik mesum.
Padahal sesuai dengan fungsinya taman ini merupakan arena bermain bagi warga Kota Tangerang. Para muda-mudi sering kali melakukan perbuatan asusila tersebut. Mereka tak malu-malu mengumbar syahwat demi kesenangan sesaat.
Pantauan di lokasi banyak pasangan muda yang mojok di Eco Park, Neglasari, Kota Tangerang. Para muda-mudi ini menikmati malam sembari bermesraan. Seakan-akan dunia milik mereka berdua. Sejoli ini tak menghiraukan orang yang berlalu lalang di sekitarnya.
Kabid Dinas Budaya dan Pariwisata, Kota Tangerang, Tihar Sofyan mengaku pihaknya memang menemui kendala dalam mengantisipasi persoalan ini. Praktik mesum yang dilakukan oleh pengunjung taman memang sulit terkontrol. Walau pun sudah dibentuk tim khusus pengawasan, tapi pihaknya kekurangan personel dalam proses monitoring.
Alhasil, para oknum yang tidak bertanggung jawab itu memanfaatkan kondisi tersebut. "Kami bentuk tim khusus yang dinamai Brigadir untuk mengawasi pengunjung taman. Saat ini personel hanya ada 15 orang. Itu pun dibagi 2 shift, sedangkan taman-taman di Kota Tangerang ini banyak," ujar Tifar saat ditemui di kantornya pada Senin (20/3/2017).
Tim pengawasan ini bekerja sedari pukul 08.00 hingga 22.00. Dibagi dua bagian yakni kelompok alfa dan beta. "Penambahan personel tidak bisa dilakukan begitu saja, karena terbentur anggaran. Tapi kami akan mengajukan soal penambahan personel pada pertengahan tahun ini," ucapnya.
Tak hanya praktik asusila, bahkan di taman-taman tersebut marak ditemukan alat kontrasepsi. Kondom berserakan dan begitu terlihat menjijikan. "Ada kondom dan pakaian dalam wanita juga di taman," kata Andhi pegiat komunitas Skateboard di Kota Tangerang.
Barang-barang itu ditemukan di Taman Pintu Air, Skatepark, dan Taman Laksa. Insiden ini pun sudah diadukannya kepada pemerintahan setempat. "Kami sudah laporkan melalui aplikasi Tangerang Live dan Dinas terkait. Belum ada tindakan juga sampai saat ini," ungkapnya.
Menanggapi adanya praktik asusila dan maraknya alat kontrasepsi, Kabid Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Tangerang, Tihar Sofyan menuturkan peristiwa itu terjadi lantaran kondisi taman yang gelap. Penerangan lampu taman redup sehingga dimanfaatkan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab.
"Memang ada beberapa taman yang pohonnya rimbun. Sehingga lampu di situ tertutup pohon tersebut. Jadinya gelap," imbuh Tihar.
Tihar mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan jajaran Penerangan Jalan Umum (PJU) Kota Tangerang terkait soal ini. Ia meminta agar penerangan di taman-taman dipasang agar kondisinya menjadi terang. "Kami memang butuh lampu penerangan yang besar dipasang di taman," jelasnya. (VIK/WIN)

- Pesawat Helikopter Milik Polisi Mendarat Darurat di Sinjay
- Bang Ben Hadiri HUT ke-60 DJS
- PT Aetra Sosialisasikan Sistem Pengolahan Air Hemat dan Higienis
- Si Putih Dengan Segudang Manfaat
- DKW Garda Bangsa Banten Gelar Musabaqoh Kitab Kuning