Banten
Tol Kohod-Bandara Masuk Kajian Pemkab Tangerang

TIGARAKSA, (JT) - Wilayah Utara Kabupaten Tangerang bakal miliki tol yang menuju akses Bandara Internasional Soekarno Hatta-Tangerang, Banten. Pembahasan Pembangunan Tol Kohod tersebut pada saat rapat bersama antara Pemkab Tangerang dengan tiga perusahaan yang terdiri dari PT. Mitra Kerta Raharja BUMD milik Kabupaten Tangerang, serta PT. Agung Intiland dan PT. Bumi Bandara Indah.
Rapat bersama antara pemerintah dengan pihak konsorsium dipimpin Sekertaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch Maesal Rasyid dan dilaksanakan di ruang Wareng, Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Selasa (1/9/2020).
"Ini merupakan rapat perdana untuk membicarakan rencana pembangunan jalan tol Kohod yang menghubungkan Bandara Soekarno Hatta, jadi masih pembahasan awal dan akan masih banyak tahapan lainnya," kata Sekda.
Menurut Sekda, berkumpulnya Pemerintah dan konsorsium untuk menyamakan persepsi awal sebelum ini dijadikan kajian lebih matang lagi.
"Semua OPD terlibat dan juga konsorsium dari ketiga perusahaan juga hadir untuk menyamakan pikiran terkait bagaimana teknis detail rencana pembangunan jalan tol Kohod Bandara ini," paparnya.
Ia mengakui, dengan pertumbuhan ekonomi dan penduduk di bagian Utara Kabupaten Tangerang, sangat memungkinkan bagaimana akses jalan tol sudah menjadi kebutuhan saat ini.
"Pertumbuhan ekonomi dan penduduk terus meningkat akses transportasi menjadi kebutuhan, satu diantaranya akses tol bandara ini," terang Moch Maesal Rasyid.
Akses tol bandara-Kohod memiliki panjang sekitar 13 kilometer dan dilanjutkan tiga kilometer di wilayah Neglasari Kota Tangerang.
"Berkaitan dengan wilayah Kota Tangerang kita akan berkordinasi dengan Kota Tangerang terkait pembangunannya," tegasnya.
Menurutnya, tol ini nanti akan mengambil rute, Kohod Pakuhaji Sepatan Timur hingga Negalasari, dengan nilai investasi yang mencapai trilyunan.
"Tol sepanjang 13 kilometer ini bakal menempuh jalur Kohod, Pakuhaji, Sepatan Timur dan Neglasari, dimana nilai investasi untuk sementara secara kasar berkisar mencapai 5 Trilyunan rupiah," pungkasnya. (PUT)

- DPRD Banten Minta Bupati Tangerang Tak Izinkan Bioskop Buka Ditengah Pandemi Covid-19
- Melalui Gerakan BISA Pemkot Tangsel Kembangkan Destinasi Wisata
- Walikota Tangerang Sampaikan APBD Tahun 2020 Defisit Rp 452,20 Miliar
- Kasus Meningkat, Pemkab Tangerang Bentuk Satgas dan Tim Monitoring Penanganan Covid-19
- PKL Menjamur, Jalan Masjid Lio Semrawut dan Kerap Kali Macet