Banten

Wapres: Peneliti Jangan Keluhkan Anggaran

Administrator | Selasa, 02 Februari 2016

SERPONG – Peneliti diminta untuk tidak hanya melakukan seminar saja. Tetapi, melakukan penelitian nyata untuk kemajuan bangsa. Selain itu, peneliti juga diminta untuk tidak mengeluhkan anggaran. Selama ini, selalu membahas tentang anggaran penelitian yang terbatas, sehingga tidak menghasilkan karya.

Pernyataan tersebut dilontarkan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) saat saat pembukaan rapat kerja nasional (rakernas) Kementristekdikti di gedung Graha Widya Bhakti (GWB) Puspiptek, Setu. Senin (1/2/2016). “Selama ini, peneliti hanya melakukan seminar saja,” ungkapnya.

Menurutnya, teknologi dan riset mengubah keadaan di masyarakat, tetapi dalam ilmu sosial, bila keadaannya berubah maka teorinya juga berubah. “Peneliti Indonesia terus berkarya untuk kemajuan bangsa,” katanya.

Kata dia, ajang ini harus membicarakan tentang Riset dan Teknologi Perguruan Tinggi, artinya berbicara masa depan. “Jika berbicara perguruan tinggi, maka kita membicarakan perkembangan masa depan bukan masa lalu. Kalau berbicara masa lalu, artinya dia berasal dari museum bukan dari perguruan tinggi,” ucapnya.

Pria yang biasa dipanggil JK ini menambahkan para peneliti diharapkan jangan hanya bekerja di Kantor Pusat di Jalan Thamrin Jakarta. Tetapi, harus bekerja lebih banyak lagi di Puspiptek. “Maksudnya, para peneliti harus bekerja terus untuk melakukan riset demi kemajuan bangsa,” ucapnya.

Kata dia, teknologi sekarang berkembang cepat. Makanya peneliti harus melakukan pengembangan teknologi untuk kemajuan bangsa. Seperti teknologi pangan. “Beras kita harganya begitu mahal. Harapannya bisa murah, kalau memiliki teknologi pengolahannya,” katanya.

Selain itu, sambung Wapres kondisi perekonomian dunia saat ini melambat. Jangan berharap bantuan dari negara Amerika, China maupun Eropa karena kondisi perekonomian dunia tengah menurun. Untuk itu diharapkan agar bangsa ini dapat memanfaatkan kemampuan sendiri bukan dari negara lain. Harus terus dibangun kekuatan bangsa. “Para peneliti jangan selalu melakukan seminar, tetapi melakukan penelitian. Teknologi bisa berkembang dengan bantuan para kemampuan para peneliti,” terangnya.

Sementara Menristek Dikti, M. Nasir menyatakan kegiatan ini untuk menunjukkan pembangunan perekonomian dengan berbasis pada Sumber Daya Alam (SDA), SDM yang berkualitas serta kemampuan Iptek. “Sehingga menghasilkan produk teknologi dan inovasi serta sumber daya manusia yang terampil. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” katanya. 

Peran Perguruan Tinggi dan Komunitas Riset, Sambung Nasir, diharapkan dapat menjadi agen peningkatan ekonomi dan ikut berkarya dalam membangun IPTEK untuk kepentingan masyarakat. “Tujuannya untuk meningkatkan daya saing bangsa,” pungkasnya.

Pada rakernas ini juga dihadiri Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Vice Councellor Universiti Sains Malaysia Profesor Dato' Dr. Omar Osman, dan CEO Edwar Technology Warsito Purwo Taruno. (elo)