Banten

Warga Kemiri Hearing di Pendopo Bupati

Administrator | Kamis, 14 April 2016

TANGERANG - Polemik pergantian Pejabat Sementara (Pjs) Kades Kemeri terus bergulir. Tak puas dengan jawaban Camat Kemeri, puluhan warga mendatangi Pendopo Bupati Tangerang, untuk beraudiensi, Rabu (13/4/2016).

Kedatangan warga Kemeri disambut oleh Bupati Tangerang Ahmad Zaki Iskandar didampingi Kepala BKD Yani Sutisna serta Kaban BPMPPD Banteng Indarto. Namun sayang saat audiens dengan Bupati Tangerang, Ketua MUI Kecamatan Kemeri Ustad Sahata yang sejak awal lantang menyuarakan penolakan pengangkatan Makmus sebagai Pjs Kades Kemiri, tiba-tiba tidak terlihat diantara warga yang datang. Tidak diketahui alasan ketidak hadiran Ustad Sahata, menurut informasi, Ustad Sahata sejak pagi kemarin diculik Camat Kemeri Madisa.

Menurut warga Kemeri Dodi dirinya beserta warga Kemeri lainya berharap agar usulan pertama Atuni yang sudah diusulkan oleh camat Rahyuni bisa diterima. Meski secara aturan bukan proses demokrasi. Namun Dodi bersikeras dirinya akan tetap menolak Makmun menjadi Pjs karena Makmun pernah menjadi Pjs Kades Klebet dan tidak memberikan efek positif.

"Secara aturan meskinya Camat sebelum memutuskan menunjuk Pjs harus bermusyawarah dulu dengana. Kami tetap menolak pengangkatan Makmus sebagai Pjs," ujarnya.

Sementara Bupati Tangerang Ahmad Zaki Iskandar menampung aspirasi dari warga Kemeri. Menurut Bupati proses pergantian Pjs Kades merupakan bagian dari proses birokrasi. Tentunya mekanisme dan ketentuanya sudah diatur di dalam peraturan daerah dan peraturan bupati. Selain harus berstatus pegawai negeri sipil di kecamatan, Pjs Kades harus memiliki kemampuan dan keahlian.

"Tugas Pjs Kades harus menyiapkan proses pergantian Kades secara demokratis. Tentunya untuk menentukan Pjs Kades harus benar-benar selektif, kalau persoalan administratif tim dari BKD dan Pemdes serta Sekretariat Daerah yang akan membahasnya Senin pekan depan. Tunggu saja hasilnya," ujar Bupati.

Zaki mengingatkaan agar warga Kemiri harus bisa menjaga kondusifitas wilayah dengan mengedepankah azas musyawarah. "Saya menghimbau kepada warga Kemeri untuk bisa menahan diri jangan sampai terpengaruh oleh provokasi dari orang yang akan merugikan warga sendiri. Mudah-mudahan ada solusi terbaik untuk warga Kemeri," ujarnya. (day)