Banten

Warga Meninggal Akibat DBD Zaki Sidak RSUD

Administrator | Kamis, 11 Februari 2016

BALARAJA – Pemkab Tangerang melalui Dinas Kesehatan terus melakukan tindakan pencegahan dan meminimalisir wabah Demam Berdarah Dengue (DBD). Pemkab mengambil langkah sosialisasi, pencegahan preventif, pembentukan kader juru pantau jentik (jumantik), foging dan tindakan lainnya. 

“Memang setelah kita pantau ada 16 kecamatan yang terdapat kasus DBD. Dari 16 itu terdapat 5 kecamatan yang paling tinggi kasusnya seperti Cikupa, Panongan, Pasar Kemis, Sindang Jaya dan Balaraja,” ujar Ahmed Zaki Iskandar, Bupati Tangerang.

Zaki menghimbau kepada seluruh warga Kabupaten Tangerang agar sama-sama menjaga kebersihan lingkungan masing-masing. Foging sendiri bukan solusi yang baik untuk mengatasi DBD. Justru foging tidak baik kalo dilakukan secara terus menerus. 

“Banyak juga warga yang pengen di foging. Padahal foging bukan solusi utama pembasmi DBD. Foging hanya membunuh nyamuk dewasa saja, tidak membunuh jentiknya. Sebenarnya foging apabila dilakukan tidak tepat justru bisa berbahaya dan meracuni. Intinya kita siap siaga waspada tapi kita tidak panik. Saya sudah sampaikan berkali-kali kepada masyarakat agar selalu jaga lingkungan agar terbebas dari banjir dan penyakit,” tegas Zaki.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Naniek Isnaeni mengungkapkan, hampir kebanyakan korban akibat DBD itu karena telat penanganan. Bagi yang pembuluhdarahnya sudah pecah saat dibawa ke dokter atau ke RSU malah meninggal. Kita harus beritahukan kepada masyarakat jangan sampai telat mambawa korban DBD ke puskesmas agar di cek.  Jangan sampe telat penanganan karena bisa berbahaya, terutama kepada anak-anak. 

“Untuk saat ini jumlah korban meninggal di bulan Januari 13, dibulan Februari 2, sedangkan untuk kasus korban yang terkena DBD untuk Januari 359 kasus, sedangkan untuk Februari 76 kasus. Memang di tahun 2016 ini mengalami kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya karena memasuki siklus tiga tahunan,” ujar Naniek.

Naniek menambahkan, Dinkes juga minta bantuan Kemenkes RI untuk melakukan dan meneliti nyamuk di Kabupaten Tangerang. Apakah nyamuk itu sudah kebal dan mutasi gen. Apa dan bagaimana perkembangan nyamuk itu, kita belum tahu karena masih dalam penelitian Pihak Kementerian. Kita juga terus lakukan kesiapsiagaan baik dari tenaga medis maupun sarana dan prasarana pendukungnya. Kita juga terus lakukan sosialisasi pembentukan jumantik, bahkan sampai ke tingkat sekolahan. 

Direktur RSUD Balaraja Rr Reniati menambahkan, apabila ada sanak keluarga yang demam langsung lakukan pengecekan apakah disertai dengan bintik-bintik merah atau tidak. “Jika demam tidak turun-turun segera bawa ke puskesmas terdekat untuk dilakukan tindakan lebih lanjut, beri banyak minum serta asupan gizi yang baik, dan masyarakat jangan sampai panik,” tandasnya. (day)