Banten

Warga Munjul Permai Gelar Aksi Tutup Galian Tanah

Administrator | Jumat, 21 Desember 2018

Sejumlah warga Munjul Permai membentangkan spanduk bertuliskan Perbup Tangerang 47 Tahun 2018 tentang jam Operasional truk angkutan barang di jalan menuju galian tanah.

SOLEAR - Puluhan warga Desa Munjul RT.06/04 Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang menggelar aksi demonstrasi dengan menutup jalan galian tanah. Warga merasa terganggu dengan keberadaan galian tanah di lingkungan sekitar. 
 
Penutupan tersebut dilakukan Senin Malam. Puluhan warga memblokir area masuk galian tanah dengan membentangkan spanduk yang berisi tulisan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 47 tahun 2018, tentang perbatasan waktu jam operasional kendaraan truk tambang. 
 
Aksi ini dipicu karena aktivitas galian mengganggu lingkungan sekitar. Salah satu warga Munjul, Ade yang ikut dalam aksi tersebut mengatakan, keberadaan galian tanah sangat mengganggu lingkungan, terutama di wilayah RT.06,07,08 RW.04 Desa Munjul, Kecamatan Solear. 
 
“Warga khawatir terjadinya polusi udara yang mengakibatkan penyakit ISPA. Kami berharap kepada pengusaha galian tanah untuk bisa menutup galian tersebut. Kami khawatir bisa mengganggu kesehatan kami," ungkapnya.

Selain itu juga banyak warga kami yang menjadi korban, serta para pengguna jalanpun menjadi korban kecelakaan. Bilamana hujan tiba jalanan pasti licin sehingga para pengguna jalan banyak yang tergelincir dan terjatuh. 

"Korbannya sudah puluhan orang, bila hujan turun pasti ada saja yang jatuh terpeleset karena licin. Kalau musim panas debunya sangat tebal, setiap jam pasti ada saja truk tanah yang melintas. Kami berharap kepada Pemkab Tangerang, khususnya kepada pihak terkait bisa menindak tegas pemilik galian tanah di Desa Munjul, Kecamatan Solear ini," tegasnya. 
 
Aksi puluhan warga ini berlangsung selama dua jam dan berlangsung damai serta kondusif. Tidak ada aparat keamanan yang ikut menjaga aksi warga. Sementara sempat terjadi ketegangan antara pendemo dengan petugas keamanan galian.

Pantauan di lokasi galian tersebut, terdapat alat berat dan beberapa unit truk bertonase tinggi hilir-mudik. Umumnya, tanah yang dikeruk akan dikirim ke beberapa lokasi pengurukan di Tangerang dan Jakarta.

Untuk diketahui, aktivitas galian tanah berada persis di depan kantor Desa Bantar Panjang, Kecamatan Tigaraksa dan di samping kantor Desa Munjul, Kecamatan Solear. Kondisi ini dikeluhkan masyarakat serta pengguna jalan, truk tanah tersebut membuat Jalan Raya Munjul menuju Tigaraksa menjadi kotor dan rusak parah. (NOY)