Banten

Buruh Bongkar Muat PT Hypermat Mogok Kerja

Administrator | Senin, 15 Mei 2017

BALARAJA - Puluhan buruh bongkar muat PT Hypermat melakukan aksi mogok kerja di kawasan pergudangan kawasan Graha Balaraja, Senin (15/05/2017). Puluhan buruh yang sebagian besar warga lingkungan perusahaan tersebut protes karena upah yang dia terima dinilai murah.

Pantauan di lapangan, aksi puluhan buruh tersebut berjalan lancar tanpa pengawalan dari petugas kepolisian. Dalam aksinya buruh menuntut agar upah bongkar muat dikembalikan ke posisi harga semula dan dikelola oleh pemerintahan Desa Tobat.

Sarin, salah satu buruh mengaku kecewa kepada Managemen PT Hypermat yang membayar upah secara tidak manusiawi. Sebelum kebijakan diambil Perusahaan buruh bongkar muat biasa menerima upah sebesar Rp 580.000 per kontainer ukuran 40 feet dari suplayer ke Hypermat. Namun saat dikelola Hypermat seperti saat ini upah yang dia terima hanya sebesar Rp 10.000 per 100 koli atau karton.

"Bagaimana kuli bongkar muat mau sejahtera jika upahnya saja dibayar asal oleh pihak Hypermat," ujarnya.

Jika saja tuntutan buruh bongkar muat tidak direspon sambung Sarin, maka dirinya akan terus mogok bersama buruh lain agar perusahaan bisa membayar upah secara layak. "Padahal uang upah yang biasa kami terima, bukan dari pihak perusahaan Hypermat melainkan dari vendor atau suplayer perusahaan," ucapnya.

Sementara Bandi Staf Desa Tobat Kecamatan Balaraja membenarkan jika aksi buruh kuli bongkar muat ini sudah berlangsung selama 1 bulan. Menurut Bandi beberapa perwakilan buruh bongkar muat meminta agar pemerintah Desa Tobat turun tangan untuk menyelesaikan kisruh buruh bongkar muat PT Hypermat.

"Kami sudah berupaya memediasi antara buruh dengan managemen PT Hypermat, namun belum ada titik temu karena sebagian buruh merupakan warga Desa Tobat," ujarnya. (DAY)