Figur

Celoteh Mahasiswa

Administrator | Senin, 02 Oktober 2017

oleh : Rano Nursalam

Sedikit ingin curhat tentang mahasiswa.!

Aku menyandang gelar mahasiswa yang dikenal sebagai kaum intelektual muda sebagai penerus bangsa, entah apa yang aku rasa, Apakah ini yang di namakan mahasiswa.

Mungkin itu hanya sebuah nama, namun berat rasanya ku menjadi mahasiswa, entah mengapa itu yang di rasa.

Aku dikenal mereka sebagai kaum intelektual muda, yang dikenal dengan kecerdasannya, namun masih ada keraguan dalam diriku.

Pantaskah aku menyandang gelar mahasiswa? yang hanya mementingkan diri sendiri, tanpa ada kepedulian terhadap sesama.

Mahasiswa hanya sebuah nama, namun ia dikenal sebagai kaum yang tidak pernah angkuh akan gelar yang dimilikinya, ia selalu peduli terhadap sesama.

Pantaskah aku menyandang gelar mahasiswa? Mungkin mahasiswa tinggal lah nama, tanpa realita yang akan menjadi cerita.

Namun mahasiswa saat ini selalu bergaya hedonis, mahasiswa hanya berpikir yang penting gue kuliah setelah lulus kuliah dapat pekerjaan terus nikah selesai tujuan menjadi mahasiswa. Sebagaimana yang kita ketahui bersama, bahwa mahasiswa sekarang hanya memikirkan diri sendiri, mahasiswa harus tau bahwasan negara kita, negeri kita, bangsa kita, masih membutuhkan kaum intelektual untuk merubah masa depan bangsa ini agar lebih baik, mari kawan-kawan mahasiswa buka cakrawala ideologi kita, keluar dari zona nyaman kalian. Tingkatkan pengetahuan dan wawasan kita, lihat bangsa ini, lihat ribuan rakyat berada pada garis kemiskinan kawan-kawan mahasiwa tolong rubahlah mindset kalian untuk bangsa ini.

Lihat peristiwa akhir-akhir ini membuat bangsa kita sepertinya kian kehilangan pegangan untuk keluar dari persoalan. Korupsi  merajalela, lemahnya penegakan hukum, kemiskinan, serta persoalan infrastruktur, dan fasilitas pelayanan public yang buruk terus memicu amarah kita. Pemerintah bagai "Tim sepak bola yang kalah dalam pertadingan" membuat para penonton amat kecewa karena tim kesayangan kalah.

Melihat kondisi ini, membuat kita merasa pesimis akan seperti apa bangsa kita kedepannya?

Hingga akhirnya bermuara pada satu pertanyaan, adakah pemimpin sekaligus negarawan yang mampu membawa perubahan?

Mahasiswa sebagai kaum intelektual yang punya intelejensi tinggi diharapkan mampu menjawab pertanyaan tersebut.

Mahasiswa memiliki banyak peran istimewa yang saya krucutkan dalam tiga fungsi amat luar biasa yaitu agent of change, agent of control, iron stock fungsi mahasiswa yang kita ketahui :

1. Agent of change : Sebagai agen perubahan, mahasiswa bertindak bukan ibarat pahlawan yang datang ke sebuah negeri lalu dengan gagahnya mengusir penjahat-penjahat dan dengan gagah pula sang pahlawan pergi dari daerah tersebut, diiringi tepuk tangan penduduk setempat. Bukan dalam artian demikian, kita tidak hanya menjadi penggagas perubahan, melainkan menjadi objek atau pelaku dari perubahan tersebut. Sikap kritis mahasiswa sering membuat sebuah perubahan besar dan membuat para pemimpin yang tidak berkompeten menjadi gerah dan cemas.

2. Agent of control : Hari ini korupsi semakin memprihatinkan, hukum bisa dibeli, biaya pendidikan yang mahal, serta berbagai persoalan lainnya. Tentu hal ini tidak dirasakan bagi mereka yang berkantong tebal, akan tetapi golongan menengah kebawah sangat merasaknnya. Inilah mengapa kita sebagai mahasiswa harus bertindak serta berperan aktif dengan ilmu dan kemampuan yang kita miliki.

3. Sejarah telah membuktikan bahwa di tangan generasi mudalah perubahan-perubahan besar terjadi, mahasiswa telah berhasil melumpuhkan rezim orde baru dan membawa Indonesia ke dalam suatu era yang saat ini sedang bergulir, yakni era reformasi.

Bukan tidak mungkin sosok pemimpin dan negarawan yang selama ini didambakan, akan lahir dari dalam kampus. Cuma sistem demokrasi Indonesia saat ini lebih banyak menciptakan elit yang ingin tampil dan membanggakan diri mereka mendapatkan tempat karena politik uang (money politic), sehingga memunculkan para politisi instant yang tidak mempunyai kredibilitas dan intergritas tinggi.

Lantas, sekarang apa yang bisa kita lakukan dalam memenuhi peran iron stock tersebut?

Mahasiswa tidak cukup jika hanya sebagai akademisi intelektual yang hanya duduk mendengarkan dosen dalam ruangan perkuliahan. Kita harus memperkaya diri kita dengan pengetahuan baik itu dari segi keilmuan, keahlian maupun kemasyarakatan.

Apakah peran mahasiswa saat ini telah sirna ataupun punah?

Jika peranan mahasiswa punah tamat lah harapan bangsa dan rakyat indonesia. Kita adalah generasi penerus bangsa ini, mari kawan rubah mindset kita dan berpikir secara rasional.

Maka dari itu kita sebagai kaum intelektual harus aktif di organisasi apapun, baik internal kampus maupun eksternal kampus untuk meningkat segi keilmuan, keahlian dan kemasyarakatan (Pengabdian). (***)

Penulis adalah Ketua Bidang Kewirausahaan di HMI Komisariat Tigaraksa
Penulis masih aktif sebagai Mahasiswa Universitas Pramita Indonesia