Banten

Final Kang Nong Tangrang Sepi Penonton

Administrator | Senin, 07 September 2015

TANGERANG - Perhelatan malam final pemilihan Kang Nong Kota Tangerang yang di gelar di Mall Bale Kota, Sabtu (29/08/2015) sepi pengunjung. Padahal event tahunan tersebut seharusnya bisa menjadi daya tarik sebagai ajang promosi pariwisata Kota Tangerang.
Sejumlah kalangan menilai perencanaan kegiatan ceremonial itu kurang matang dan terkesan dipaksakan. 
Ketua Jaringan Nurani Rakyat (JANUR) Ade Yunus menuturkan seharusnya perhelatan pemilihan duta pariwisata yang sedianya diadakan sebagai daya tarik promosi pariwisata itu dapat dilaksanakan dengan semarak terlebih diketahui masyarakat, bukan sebaliknya. Sehingga event tahunan yang dibiayai oleh APBD itu menjadi daya tarik masyarakat. Pasalnya tidak semua masyarakat mengetahui perhelatan tersebut.
Selain kurangnya promosi acara yang dikemas juga terlihat monoton dan dipaksakan terutama untuk menggugurkan kewajiban program dinas terkait.
Padahal kegiatan tersebut setiap tahun dilaksanakan oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif (Disporparekraf) Kota Tangerang, tapi sejauh ini tidak mengalami kemajuan yang signifikah terlebih tujuannya.
“Ini kan ajang promosi pariwisata. Seharusnya masyarakat tahu. Kalau memang dananya kurang ya diajukan. Ini jadi kesannya dipaksakan, semestinya epen seperti ini harus menjadi daya tarik masyarakat bukan sebaliknya” ujarnya
Ade juga menilai perencanaan program itu kurang matang sehingga pelaksanaan kegiatan tersebut tak berjalan maksimal, jangan dibuat hanya untuk menggugurkan kewajiban semata. Padahal perhelatan serupa yang digelar di kota-kota lain tak kalah menarik. Hal ini terang ada karena perencanaan yang matang dan anggaran yang mendukung.
“Perencanaannya yang kurang matang. Ya kesannya cuma mengugurkan kewajiban. Dari tahun ketahun tidak ada kemajuan,” tukas pria berkacamata ini.
Diketahui 20 finalis kang nong 2015 Kota Tangerang berebut menjadi yang terbaik yang ditentukan pada malam final Kang Nong yang di helat di Mall Bale Kota, Sabtu lalu. Kegaiatan yang menelan biaya sebesar Rp 170 juta itu tampak seperti acara di panggung kelurahan. Sepi pengunjung hanya dihadiri undangan dan pejabat daerah. (sar)