Banten
Kapolsek Minta Warga Tidak Terprovokasi Aliran Sesat

KRONJO - Meski kedua warga Kronjo yang menjadi pemimpin penganut aliran sesat sudah ikrar untuk melakukan taubat, namun konflik sosial masih perlu diantisipasi. Warga Kronjo, Kabupaten Tangerang diminta untuk tidak terprovokasi dengan adanya aliran sesat tersebut.
Kapolsek Kronjo AKP Bambang Hermanto menghimnbau kepada warga untuk menjaga situasi keamanan di Kecamatan Kronjo. Menurutnya selama ini dirinya sudah mengambil langkah untuk melakukan musyawarah di tingkat Muspika dengan menghadirkan MUI dan jamaah penganut aliran sesat.
"Kami sudah berupaya melakukan musyawarah di tingkat muspika, alhamdulillah kedua pimpinan penganut aliran sesat sudah berikrar untuk menghentikan kegiatannya, karena akan menjadi pemicu konflik. Saya berharap masyarakat juga tidak mudah terprovokasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, dua orang pemimpin aliran sesat beserta puluhan jamaah lainnya di grebek warga. Diduga kelompok jamaah yang tidak memiliki nama ini, menyebarkan aliran sesat dengan tidak mewajibkan rukun Islam ke 5. Yakni para jamaah tidak diwajibkan berziarah ke Mekkah.
Para jamaah cukup memutari empang sebanyak 60 kali putaran di Desa Pagedangan Hilir, Kecamatan Kronjo, jamaah dianggap sudah menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekkah. Akhirnya kedua pimpinan penganut aliran sesat ini yakni Ustad Mamdu Amin (45) dan Rahmat (41) harus membuat pernyaat dihadapan Muspika untuk menghentikan kegiatannya. (day)

- Terapkan Kir Online, Dishub Siapkan LAN
- Edarkan Sabu, Andriyansah Ditangkap Polisi
- Warga Kronjo Diduga Anut Aliran Sesat
- Bangunan Dihentikan Kepala SDN 5 Sukasari Sedih
- 51 Kades Penuhi Panggilan Pemdes