Banten
Ketua Poktan Diduga Selewengkan Dana Jitut
KRONJO - Program bantuan Jaringan Irigasi Tersier Tingkat Usaha Tani (JITUT) dari dari pemerintah pusat disalurkan mlalui UPT Pertanian Kronjo, Kabupaten Tangerang. Hanya saja, pelaksanana pembangunan Jitut diduga tidak sesuai anggaran karena terjadi penyimpangan.
Demikian dikatakan ketua LSM Government Monitoring Husnanto Daeng saat melihat lokasi Tembok Penahan Tanah TPT di RT 01/01 Desa Blukbuk, Kacamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang.
Menurutnya, indikasi adanya dugaan penyelewengan muncul karena dalam program tersebut ketua poktan menerima dana sebesar Rp 80 juta untuk dua titik. Sementara hasil pekerjaan di lapangan tidak sesuai dengan alokasi anggaran tersebut.
"Kami sudah menelusuri hasil pekerjaan tembok penahan tanah TPT di Desa Belukbuk, Kecamatan Kronjo, pekerjaan JITUT tersebut ditemukan panjang 300 meter degan tinggi 50 centimeter dan lebar 30 centimeter," ujar Daeng kepada junaltangerang.co.
Jika melihat kondisi di lapangan, pekerjaan TPT itu menurut Daeng hanya membutuhkan biaya kisaran Rp 20-30 juta saja. Sementara jumlah anggaran program JITUT yang mereka terima sebesar Rp 80 juta untuk dua titik. Sudah jelas dalam program tersebut ada dugaan penyelewengan.
"Dalam waktu dekat kita akan layangkan surat ke kejaksaan dan ke polres atas dugaan penyelewengan ini," terangnya.
Menurut informasi yang di himpun jurnaltangerang.co dari berbagai narasumber mengukapkan bahwa kelompok tani poktan Desa tersebut sangatlah aneh. Melihat dari struktur poktan semua satu keluarga. Seketaris dan Bendahara masih adik dan menantu Helmi yang menjabat sebagai ketua poktan itu sendiri. Hal tersebut menimbulkan kecurigaan warga Desa blukbuk. Karena akan memudahkan untuk menycatut anggaran program jitut secara berjamaah.
Helmi yang juga menjabat sebagai Ketua RW 01 Desa Blukbuk ini, sehari-hari kerja hanya sabung ayam. Bahkan menurut informasi ia pernah menyelewengkan anggaran prorgam benih dan pupuk kelompok tani tahun lalu. Sekarang Helmi mungulangi perbuatan itu lagi.
"Seharusnya ia mencontohkan yang terbaik buat warganya terutama untuk masyarakat Desa Blukbuk itu sendiri," tambah daeng.
Semantara Kades blukbuk Najib saat di hubungi membenarkan adanya program Jitut di Desa tersebut. Menurut Najib tentu saja program itu akan dilakanakan di desa Blukbuk.
"Masa harus dibangun di desa lain. Udah kita kroscek aja ke bawah, kayanya gak mungkin ketua gapoktan nyatut anggaran. Sedangkan pembangunan dilakukan masing masing. Ya sudah pak turun aja ke lapangan, kita liat fisiknya benar apa tidak, atau kita duduk bareng," ungkap Najib lewat pesan singkatnya.
Hingga berita ini ditayangkan Helmi Ketua poktan belum bisa ditemui untuk dikonfirmasi terkait Jitut di RT01/01 Desa Blukbuk, Kerna selalu tidak ada di tempat. (man/day)

- Kawanan Rampok Bersenjata Api Bobol Toko Emas
- SMK Karya Pembangunan Lepas Puluhan Siswa
- Jagal Sapi Balaraja Cemari Sungai Cimanceuri
- DPRD: Satpol PP Harus Tindak Perusahaan Tak Berizin
- FEAR OF CRIME DAN PENANGGULANGANNYA








