Gaya Hidup

Mendengkur Berisiko Serangan Jantung

Administrator | Senin, 25 Januari 2016

Tidur merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Namun apabila disertai mendengkur atau ngorok, maka perlu diwaspadai. Hal ini dapat dianggap sebagai pembunuh diam (silent killer-red).

Namun pasangannya atau orang yang tinggal serumah, akan merasa kurang nyaman. Bahkan merasa khawatir akan kondisi tersebut. Menurut dr Gustav, dari Rumah Sakit Mulya, Pinang, Tangerang, orang yang mendengkur harus diwaspadai resiko yang dapat terjadi. 

Diantaranya darah tinggi, stroke, bahkan serangan jantung yang dapat mengakibatkan kematian saat tidur. “Keluhan seorang pendengkur biasnya mudah mengantuk pada siang hari, mudah lelah serta konsentrasi yang buruk,” kata Gustav.

Penderita juga terkadang merasakan sakit kepala, perubahan mood juga terasa kering pada mulut dan tenggorokan. Gustav menambahkan, penderita juga merasa seperti rasa tercekik. Sering pula terbangun karena disebabkan kesulitan bernafas.

“Pada anak yang mendengkur, biasanya bernafas melalui mulut. Sulit bangun pagi hari, hiperaktif dan prestasi belajar menurun,” terang Gustav. Pemeriksaan lebih lanjut diperlukan mengetahui penyebab mendengkur. Seperti memeriksa indeks massa tubuh dan kelainan anatomi saluran nafas.

Bisa jadi terdapat sumbatan di hidung, tulang hidung yang bengkok. Tapi bisa juga karena ukuran lidah atau amandel besar yang mengganggu saluran nafas. Untuk mengetahui penyebabnya, juga perlu dilakukan kadar oksigen selama tidur atau metode lainnya.

Penanganan yang dilakukan, dapat berupa tanpa operasi, diet, olahraga, dan pemberian oksigen selama tidur. Operasi yang dilakukan, dimaksudkan untuk memperbaiki gangguan saluran pernafasan. Dapat pula dilakukan gabungan antara keduanya. Tergantung dari hasil pemeriksaan. (ken)