Banten

Mengabdi 10 Tahun Satpol PP Cuma Digaji Rp700 Ribu Pertahun

Administrator | Sabtu, 03 Maret 2018

PANONGAN - Sungguh malang nasib 13 anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Kecamatan Panongan. Sudah mengabdi 10 tahun lebih diupah cuma Rp 700 ribu setahun. Ironisnya lagi, saat merea mengeluhkan soal upah, mereka malah suruh buka baju seragam.

Salah satu anggota Satpol PP Kecamatan Panongan Cecep menuturkan, dirinya diminta masuk sebagai anggota Satpol PP pada 2007 silam. Saat itu dirinya mash mengabdi di kantor desa, kemudian diminta oleh camat Panongan untuk diperbantukan di kantor kecamatan sebagai anggota Satpol PP. 

Awalnya ke 13 anggota Satpol PP diberikan upah setiap bulan sebesar Rp 300 ribu. Namun seiring bergantinya Camat dan Sekcam dan kepala seksi ketertiban umum, honor tersebut tidak lagi diterimanya. Bahkan beberapa tahun terakhir ini, dirinya bersama anggota Satpol PP lainya tidak lagi menerima upah perbulan. Mereka hanya mengandalkan seseran (Pendapatan tidak tetap-red) saat bertugas. Sehinga tiga orang diantarnya harus berhenti tanpa imbalan apapun.

"Sudah beberapa tahun belakangan ini saya tidak pernah lagi menerima gaji bulanan. Paling-paling saya dikasih uang Rp 700 ribu saat mau lebaran, itupun setahun sekali," ujar Cecep kepada jurnaltangerangc.co.

Belum lama ini menurut Cecep, seluruh anggota Satpol PP diminta rapat untuk meningkatkan kinerja, terutama menjelang pelaksanaan Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Juni mendatang. Saat ditanya apa keluhan para anggota Satpol PP oleh Sekretaris Camat (Sekcam), spontan menjawab persoalan gaji atau honor yang tidak pernah jelas.

"Saat komplain masalah gaji malah kami disuruh buka baju. Ini kan bukan solusi, kami kan mempertanyakan hak kami, masa sudah mengabdi 10 tahun disuruh berhenti begitu saja," papar Cecep.

Ia berharap Camat maupun Sekcam Panongan memiliki kebijakan terkait tenaga honor atau magang ini. Sebab beban kerja dan tanggung jawab Satpol PP cukup besar, selain piket di kantor, jug harus melakukan penertiban di seluruh Wilayah Panongan.

"Jangankan kami diusulkan dalam daftar K2 atau daftar honorer, gaji kami saja tidak pernah ada," keluh Cecep. 
 
Seretaris Camat Panongan Dadang Sudrajat membantah dirinya meminta para anggota Satpol PP untuk buka baju alias mengundurkan diri. Menurut Dadang saat dirinya menggelar rapat, memang ada yang mengeluhkan soal gaji. Namun Dadang memberikan saran untuk ganti baju, alias mencari pekerjaan lain yang lebih menjanjikan.

Sebab menurut Dadang, jika mereka harus bertahan tanpa ada kepastian penghasilan lebih baik para anggota Satpol PP ini mencari kerja tambahan. Ia menyarankan untuk membuka usaha seperti layaknya para pelaku UMKM.

"Itu salah persepsi, saya menyarankan mereka ganti baju, bukan buka baju. Tolong jangan dipelintir. Saya justru ingin mereka mendapat penghasilan lebih," ujar Dadang.

Dadang menambahkan, untuk persoalan gaji, dirinya akan berkoordinasi dengan kasi trantib, sebab dirinya baru menjabat beberapa bulan di Kecamatan Panongan ini. "Saya belum tahu persis seperti apa penggajian para tenaga magang atau honorer di sini. Saya akan koordinasikan dulu dengan kasi yang berwenang," terang Dadang. (PUT)