Banten
Pasca Bentrokan, Warga Masih Bersiaga

KOSAMBI – Pasca peristiwa bentrok dan bakar ban Selasa (10/5/2016) lalu, kondisi di Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang masih mencekam. Beberapa warga masih terlihat berjaga di sepanjang Jalan Dadap Cheng In, Rabu (11/5/2016).
Aparat kepolisian sudah tidak tampak di lokasi tersebut. Lalu lintas sudah normal. Kendaraan kecil dan besar sudah bisa melintas di lokasi tersebut. Meski sisa abu bakaran ban masih tampak menghitam di Jalan Kali Prancis. Beberapa warga lainnya sudah melakukan aktivitas melaut.
Beberapa coretan di dinding atas penolakan Surat Peringatan ke-2 pun terlihat. Diantaranya 'Kami Menolak Digusur', 'Jangan Harap Bisa Gusur Kami', Kami Menolak SP2' dan kata-kata lainnya. Meski awalnya warga menolak awak media memasuki perkampungan, namun lambat laun warga menerimanya.
Salah satu warga Dadap Heru Irawan mengatakan dirinya akan tetap bertahan meskipun digusur. Alasannya, tempat tersebut merupakan tempatnya mencari nafkah. Tidak ada keahlian lain selain menjadi nelayan.
Ia pun mengaku menolak ganti rugi yang ditawarkan pemerintah. Biaya ganti rugi yang belum disepakai harganya pun dinilai tidak sebanding dengan segala kebutuhan hidupannya. Terlebih, tempat tinggal seperti rumah susun dan kontrakan yang dijanjikan masih belum jelas.
"Kalau kami tinggal di kontrakan. Bagaimana kami bisa melaut? Kami juga akan jauh dari kapal, padahal kami harus siaga apabila laut pasang dan surut. Terlalu jauh apabila kami tinggal di kontrakan. Intinya sih kami mau tetap tinggal di sini. Gak mau pindah,” papar Heru.
Pria yang sudah tinggal 41 tahun di Dadap ini pun mengaku sudah nyaman dengan kondisi di Dadap seperti ini. (ani)

- Gencar Sosialisasi, Targetkan 8.000 Peserta
- Dadap Cheng In Terus Membara
- Jual Miras, Dua Warung Digerebek Satpol PP
- 13 Siswa Berkebutuhan Khusus Ikuti UN di Karawaci
- Wakil Walikota Bongkar Langsung Warem Alang-Alang