Banten

Pendamping PKH Masih Merangkap Jadi Pemasok Logistik

Administrator | Rabu, 16 Oktober 2019

Rapat koordiasi antara Pemkab Tangerang bersama Bulog dan Polresta Tangerang.

KOSAMBI, (JT) - Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari Kemensos belum tepat sasaran. Para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) yang digaji dari APBN malah ikut serta menjadi pemasok logistik, sehingga kualitas dan kuantitas logistik tanpa ada pengawasan.

Informasi yang dihimpun jurnaltangerang.co, sebanyak 127.343 kepala keluarga se Kabupaten Tangerang mendapat bantuan BPNT. Para kekuarga miskin ini diberikan babtuan berupa 7 kilogram beras dan 1 kilogram telur dengan harga sebeaar Rp. 110.000. Sayangnya banyak oknum yang bermain untuk mendapatkan keuntungan peibadi. 

Misalnya di Kecamatan Kosambi, sekitar 3000 warga mendapat program BPNT. Para warga tidak mampu diberikan beras dan telur dari Kemensos yang bisa diambil di warung-warung berlogo BRI Link. Sayangnya belakangan ada oknum-oknum yang memanfaatkan program ini.

Pendamping Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kosambi Sarif Hidayat mengungkapkan, karena para pendamping Program Kekuarga Harapan (PKH) yang sering mendampingi para penerima manfaat ini, maka banyak warga yang dibantu pengambilan bantuan ini melalui mereka.

Bahkan diakui Sarif, sebagian warga masih mengambil bantuan BPNT melalui agen BRILink dan sebagian besar lainnya pengambilan beras dan telur melalui para pendamping PKH. Bagi warga miskin yang mengambil bantuan BPNT melalui BRI Link tentu logistik itu disediakan oleh kube yang memiliki e-waroeng. Tapi bagi yang mengambil bantuan BPNT melalui pendamping PKH tentu pengadaan logistik dilakukan langsung oleh para pendamping PKH ini.

"Soal beras dan telurnya  dari mana saya tidak tahu, yang pasti sebagian warga mengambil bantuan BPNT ini dari PKH. Yang penting kualitas berasnya premium," ujar Sarif yang seolah tutup mata dengan penyimpangan yang dilakukan para pendamping PKH ini.

Sarif menjelaskan para pendamping PKH ini lebih dulu ada dibandingkan TKSK. Demikian juga dengan program BPNT. Jadi mereka yang lebih paham dilapangan dan lebih dekat dengan warga penerima BNPT. 

"Kalaupun mereka menjadi pemasok logistiknya saya juga tidak tahu. Yang pasti warga mengambil BPNT ini dari pendamping PKH," tandasnya. (PUT)