Banten

Petani Desa Blukbuk Keluhkan Pungli Porgram Jitut

Administrator | Minggu, 29 Mei 2016

KRONJO - Sejumlah petani di Desa Belukbuk, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, keluhkan pungutan liar oleh gabungan kelompok tani (Gapoktan). Program pembangunan Jaringan Irigasi Tersier Tingkat Usaha Tani (Jitut) sudah diberikan anggaran dari pemerintah provinsi untuk petani di Rt 01 Rw 01.  

Salah satu petani Ahmad warga Kampung Pasir Salam mencurigai adanya dugaan pungutan liar diprogram Jitut. Di Desa Belukbuk ada dua titik yang mendapatkan program Jitut. Satu titik senilai Rp 40 juta, sehingga total anggaran Jitut mencapai Rp 80 juta. Tapi parahnya pelaksanaan tidak sesuai dengan program yang ada. Program itu hanya di kerjakan satu titik dan itu pun tidak sesuai bestek yang ada. Pada RAB seharusnya 700 Meter tapi fisik yang dikerjakan hanya 100 Meter, ini jelas terjadi penyelewengan.

“Kami menduga ketua poktan ada kerjasama dengan oknum UPTD Pertanian. Jika kita hitung seluruhnya Jitut ada 2 titik tapi dibikin hanya 1 titik tersier saja. Seharusnya 700 meter, ini baru 100 meter," ujar Ahmad kepada jurnaltangerang.co.

Menurut ahmad, Helmi ketua poktan juga sebagai ketua Rw 01 Desa Blukbuk ini yang sehari hari kerja hanya sabung ayam. Seharusnya ia mencontohkan yang terbaik buat warganya terutama untuk masyarakat Desa Blukbuk itu sendiri. Ahmad menilai dari struktur Gapoktan juga aneh, masa seketaris adiknya sendiri dan bendahara menantunya, ini sudah jelas korupsi berjemaah.

Hingga berita ini di tayangkan kepala UPTD Pertanian Kecamatan kronjo belum bisa di temui untuk dikonfirmasi terkait Jitut di Rt 01 Rw 01 Desa Blukbuk, Kerna selalu tidak ada di kantor.(man/day)