Figur

Proyek Konstruksi

Administrator | Senin, 26 Februari 2018

APAKAH PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA MAMPU MENYELAMATKAN PASCA KONSTRUKSI?

Oleh : (Prof. Dr. Manlian Ronald. A. Simanjuntak, ST, MT, D.Min

APAKAH MANAJEMEN OPERASIONAL PROYEK SUDAH SIAP? PRESIDEN & SELURUH JAJARAN KABINET KERJA PERLU MEMASTIKAN SELURUH "PROYEK KONSTRUKSI EKSISTING & BARU" SIAP DIOPERASIONALKAN (Kata Kunci: keselamatan, pasca konstruksi, operasional-25 Februari 2018).

Pasca Diskusi dalam Forum POLEMIK tentang "Proyek Konstruksi: Percepatan atau Pertaruhan", 24 Februari 2018 yang lalu di Warung Daun, Jakarta, Prof. Manlian Simanjuntak kemudian TERUS berfikir: 1)Apakah benar kita terlena dalam "eforia pembangunan Infrastruktur" yang marak ini sehingga bukan saja "terbaca" tapi "terlihat" benar budaya konstruksi kita yang sungguh lemah? 2)Bagaimana kondisi proyek Infrastruktur kita pasca Konstruksi?Sudah kita pikirkan itu? Sudah pasti amankah? Mampukah menyelamatkan terhadap berbagai risiko (kebakaran, dll) saat akan digunakan? 3)Bagaimana "Manajemen Operasional" seluruh Proyek Konstruksi" termasuk Proyek Infrastruktur saat digunakan? Siapa yg "berperan" mengoperasionalkan seluruh proyek konstruksi saat sudah selesai dibangun nantinya????.

Setidaknya 3 (tiga) pertanyaan itu yg kita semua harus PIKIRKAN & BERSIAP-SIAP" di waktu mendatang. Prof.Manlian "tidak" terjebak dalam pemikiran surat "penghentian sementara" proyek Infrastruktur pasca dikeluarkannya Surat dari Menteri PUPR RI 21 Februari 2018 yang lalu. Prof.Manlian "jelas & tegas" menyatakan tidak setuju dengan pemikiran surat penghentian sementara, tetapi justru menyatakan kita sebenarnya "ditegur" dengan kejadian kegagalan konstruksi ditambah Surat Penghentian Sementara untuk "memikirkan & bertindak" JAUH KE DEPAN untuk memastikan benar KELAIKAN seluruh proyek konstruksi saat akan digunakan. 

PERTANYAAN PERTAMA menegur BUDAYA KONSTRUKSI kita yg mungkin tidak lebih baik dari masa lalu. Jika masa lalu pemerintah bisa langsung "handle" kasus-kasus kegagalan konstruksi, apakah saat ini sudah lebih cepat? Bagaimana kadar ketelitian+kepedulian+kewaspadaan para pelaku jasa konstruksi saat ini? Apakah budaya konstruksi saat ini lebih baik dari masa lalu? Masa lalu & kegagalan konstruksi adalah "lesson learn" yang mahal. 

PERTANYAAN KEDUA memandu kita bahwa jika pembangunan selesai semua, apakah sudah pasti aman digunakan? Apakah sudah pasti dapat menyelamatkan? Cek benar Desain seluruh Proyek Konstruksi termasuk Infrastruktur! Jika terjadi kebakaran bagaimana? Apakah proyek Infrastruktur+MRT memiliki Sistem Penyelamatan yang handal? Berapa jarak antar stasiun untuk dapat menyelamatkan? Bagaimana sosialisasi tentang hal keselamatan & penyelamatan kepada masyarakat?

PERTANYAAN KETIGA mempersiapkan kita: Siapa yang akan mengoperasi Proyek Infrastruktur Kota? Pengalaman Kegagalan Proyek Becakayu yg unik dimana Pengguna Jasa & Penerima Jasa adalah pihak yang sama?Padahal letaknya di Jakarta. Siapa yang akan mengoperasikan?Pengguna Jasa? Penerima Jasa? atau Pemda? Hal ini harus SERIUS dipikirkan & dipersiapkan!!

Penulis adalah Guru Besar Manajemen Konstruksi Universitas Pelita Harapan.