Banten

RSUD Balaraja; Prosedur Penanganan Memi Sesuai Prosedur

Administrator | Jumat, 02 September 2016

BALARAJA - RSUD Balaraja terkejut saat mendengar informasi adanya pasien Muhamad Memi (24) asal Kampung Pekong Desa Saga Kecamatan Balaraja, mengalami kelainan pada mata. Muhamad Memi masuk Ke RSUD Balaraja pada 23 November 2015 dengan keluhan benjolan pada leher.

Demikian dikatakan Dirut RSUD Balaraja dr Rheniawati kepada wartawan. Menurut Rheniawati, usai dirawat, Muhamad Memi dipulangkan 31 Desember 2015 silam, dalam keadaan sehat. Namun sebelumnya dr Spesialis Bedah melakukan tindakan bedah dengan tujuan observasi biopsi.

"Sejak dipulangan dari Rumah Sakit Muhamad Memi dalam kondisi sehat dan tidak ada keluhan apa-apa," ujarnya.

Ditambahkan dr Rheinawati, usai dipulangkan, pihak Rumah Sakit tidak mengetahui secara detail pola makan pasien, karena selama 7 Bulan Memi tidak memeriksa lagi ke Rumah Sakit. "Kami terkejut mendengar informasi dari media bahwa kondisi Memi mengalami kebutaan," tambahnya.

Sementara dr Ado Spesialis bedah membeberkan, dokter mengambil tindakan pada pasien, sudah sesuai prosedur. Operasi pada bagian leher merupakan tindakan penelitian observasi biopsi, namun sangat disayangkan saat melakukan rujukan Mumahad Memi tidak membawa hasil laboratorium. Padahal hasil laboratorium panatomi patologi diperlukan untuk mengetahui penyebaran sel kanker pada kelenjar getah bening pasien.

"Pasien datang kembali setelah tujuh bulan dirawat di rumah. Meskinya pasien harus rutin memeriksa ke Rumah Sakit," ujarnya.

Untuk diketahui, Muhamad Memi pasien asal Kampung Pekong Desa Saga Kecamatan Balaraja, mengeluh sakit pada bagian mata. Memi mengalami kebutaan setelah di operasi di RSUD Balaraja. Namun RSUD Balaraja membantah rumor adanya dugaan Mal Prkatek pada Muhamad Memi. Karena pasien tidak melakukan kontrol. (day)