Banten

Tahun ini Pemkab Tangerang Gelontorkan Rp 6 Miliar Untuk Sanitren

Administrator | Jumat, 12 Oktober 2018

Kabid Perencanaan Bappeda Kabupaten Tangerang Erwin Mawandi saat memaparkan program pembanguan.

TIGARAKSA - Program Sanitasi Pondok Pesantren (Sanitren) merupakan salah satu program unggulan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar. Tahun ini Pemkab Tangerang mengalokasikan dana sebesar Rp. 6 Miliar untuk pembangunan Sanitren tahap pertama.

Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan pada Bappeda Kabupaten Tangerang Erwin Mawandi mengungkapkan, sebanyak 46 pondok pesantren di Kabupaten Tangerang tahun ini akan dibangun sanitren. Bappeda telah mendata sekitar 1.030 pondok pesantren yang akan menerima program Sanitren hingga 2023 mendatang.

"Tahun lalu, kami sudah mengumpulkan data pondok pesantren mana saja yang akan mendapat program sanitren. Dari jumlah 1.030 pondok pesantren ini tidak menutup kemungkinan masih akan bertambah," terang Erwin saat ditemui di ruang kerjanya.

Menurut Erwin, saat ini pihaknya telah membuat prototipe agar pembangunan pondok pesantren dibangun seragam. Yakni dibangun 6x9 dengan atap cor beton. Sanitren akan dilengkapi 5 kamar madi dengan tiga closet duduk dan tempat wudhu. Terdapat tangga di sisi sebelah kiri untuk akses ke atap gedung.

"Jadi dengan protitipe seperti ini, ada lahan pengganti jika pondok pesantren memiliki lahan yang sempit. Di bagian atap bisa dimanfaatkan untuk kamar santri atau untuk pengajian terbuka," paparnya.

Untuk desain gedung seperti ini, masing-masing pondok pesantren akan menerima dana sebesar Rp. 128.250.000 dengan pembangunan dilakukan secara swakelola oleh panitia lokal yang dibentuk pondok pesantren masing-masing.

"Dananya akan kami salurkan kepada Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tangerang. Nanti Kemenag yang akan mendistribusikan ke pesantren-pesantren," terangnya.

Meski demikian, untuk tahap awal ini pihak Bappeda juga akan menerjunkan tim fasilitator pendamping di masing-masing wilayah. Sehigga pembangunan sanitren ini benar-benar bisa terkontrol baik secara material maupun secara kualitas pekerjaan, agar hasilnya sesuai yang direncanakan.

"Untuk sementara tim fasilitatornya dari kami. Tahun depan semuanya akan diserahkan kepada Kantor Kemenag baik soal teknis maupun tim fasilitator pendampingnya," tukas mantan Kasi yang sukses menjalankan program Gebrak Pakumis ini. (PUT)