Bisnis

Tak Lolols Seleksi, Calon anggota PPK Protes KPU

Administrator | Jumat, 15 Juli 2016

TIGARAKSA - Tidak lolos seleksi penerimaan anggota PPK, calon anggota PPK asal Kecamatan Sukamulya memprotes KPU Kabupaten Tangerang. Karsan salah satu calon anggota PPK asal Sukamulya ini protes karena tidak lolos mengikuti seleksi tes tulis yang dilaksanakan 3 Juli 2016.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Karsan warga Desa Buniayu, Kecamatan Sukamulya ini, mengadu nasib keberuntungan dengan mengikuti seleksi anggota PPK, Karsan yang sebelumnya aktif di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ini berharap dirinya bisa diterima menjadi anggota PPK. Namun harapan untuk menjadi anggota PPK pupus sudah karena nama dirinya tidak lolos dalam tahap seleksi tes tulis.

Karsan mengatakan dirinya kecewa atas kinerja panitia seleksi yang dibentuk KPU. Menurut Karsan awalnya dirinya sudah mencurigai adanya dugaan ketiakberesan dalam rekrutmen penerimaan calon anggota PPK, karena beredar kabar bahwa peserta yang mengikuti seleksi tes akan lulus jika memiliki kerabat dan pertemanan dengan panitia.

"Meski sulit dibuktikan, namun informasi tentang adanya rumor beredar di bawah sangat santer terdengar," ujarnya.

Pada saat seleksi lanjut Karsan, standar penilaian untuk menjadi anggota PPK tidak dijelaskan secara rinci oleh KPU Kabupaten Tangerang, dan KPU tidak memunculkan hasil nilai tes tulis mulai dari nilai teratas sampai nilai terendah, dan tes wawancara secara detail.

"Tidak ada standar penilaian yang dilakukan KPU saat seleksi. Saya heran nilai saja tidak dimunculkan, ini kan terkesan tertutup," tambah Karsan.

Ketua KPU Akhmad Jamaludin saat dikomfirmasi mengatakan, soal tidak diumumkannya  nilai hasil seleksi tes anggota PPK, KPU tidak berkewajiban untuk mengumumkannya. Namun hasil wawancara akan terlihat urutan nilai mulai dari nilai terendah sampai tertinggi. Cecep panggilan akrab Akhmad Jamaludin mencontohkan salah seorang peserta asal Sepatan yang baru saja mengundurkan diri setelah lolos seleksi Wawancara, untuk menggantinya nomor urut berikutnya.

"KPU akan menampilkan nilai tertinggi dan terendah hasil tes wawancara," ujarnya. (day)