Banten
Warga Ancam Geruduk Kantor BPN

BALARAJA - Mahalnya pembayaran pebuatan sertifikat tanah melalui program nasional (Prona) membuat warga Desa Tobat gerah. Sejumlah warga mengaku akan medatangi kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Tangerang, untuk menanyakan program tersebut.
Salah satu warga Desa Tobat Herman mengadukan kasus mahalnya pembuatan sertifikat prona ini kepada LSM Gobernment Monitoring. Menurutnya, pungutan yang dilakukan oleh aparat desa, sangat memberatkan,padahal warga sudah diminta untuk membuat surat pernyataan bahwa dirinya benar warga yang menerima prona adalah warga miskin.
Ketua LSM GM Husnanto Daeng mengatakan, sebenarnya pembuatan sertifikat tanah melalui Prona dari BPN Kabupaten Tangerang ini gratis tanpa dipungut biaya. Jika masih ada pungutan, itu sama saja melanggar undang-undang.
"Sudah jelas warga merasa keberatan dan ada yang protes membayar pembuatan sertifikat prona ini. Padahal dari BPN pembuatan sertifikat ini gratis tanpa ada pungutan," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, oknum kelurahan Desa Tobat, Kecamatan Balaraja kabupaten Tangerang Pungli Program Nasional Prona, yang peruntukan untuk masyarakat tidak mampu atau miskin sekiar lebih 1.300 lebih. Tidak tanggung-tanggu pungutan yang dilakukan preangkat desa mencapai Rp 1-4 juta.
"Selama ini pembuat prona dilakukan secara sporadik banyak dimanfaatkan oleh oknum desa yang tidak bertanggung jawab. Dengan dalih sudah musawarah dengan warga, sementara kalau dari BPN Kabupaten sendiri gratis," ungkap.
Dengan bukti surat pernyataan yang di buat oleh wagra Daeng akan melaporkan pungli prona ini ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang untuk di proses secara hukum. (man)

- Prona Di Desa Tobat Dipungut Rp 4 Juta
- Forum RW Desa Sukamantri Desak Pabrik Jamu Ilegal Ditutup
- Proyek Stadion Mini Teluknaga Diduga Diperjual Belikan
- Himatangbar Segera Gelar Kongres
- Pemkab Pasang Pilar Batas Kecamatan